Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin Dapat Kritik Keras dari CEO JP Morgan Chase

Kompas.com - 15/09/2017, 06:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - CEO salah satu bank terbesar di AS, JP Morgan Chase, Jamie Dimon melontarkan krtitik keras terhadap mata uang virtual bitcoin. Menurut Dimon, cryptocurrency tersebut adalah sebuah penipuan.

"(Bitcoin) bukan hal yang nyata, nantinya akan berakhir," kata Dimon seperti dikutip dari CNBC, Jumat (15/9/2017).

Dimon pun bercanda bahwa putrinya saja bahkan membeli bitcoin dengan alasan mengikuti tren dan ingin turut menikmati keuntungan dari penguatan nilai bitcoin yang gila-gilaan.

Sekadar informasi, nilai bitcoin sudah menguat lebih dari 300 persen tahun ini. (Baca: Bitcoin Bisa Gantikan Mata Uang Konvensional?)

"Saya tidak mengatakan untuk melepas dan menjual bitcoin (senilai) 100.000 dollar AS sebelum anjlok. Ini bukan saran apa yang harus dilakukan. Putri saya membeli bitcoin, kemudian menguat, dan sekarang dia pikir dia jenius," tutur Dimon.

Dalam kesempatan terpisah, Dimon pernah mengatakan pula bahwa fenomena bitcoin sama halnya dengan fenomena bunga tulip pada abad 17 silam. Bahkan, menurut Dimon, fenomena bitcoin lebih parah.

"Itu tidak akan berakhir baik. Mata uang memiliki dukungan legal. (Bitcoin) akan meledak," ujar Dimon.

Kritik Dimon muncul di saat beberapa figur terkemuka di Wall Street mulai percaya dengan bitcoin.

(Baca: Akhir Agustus, Cryptocurrency Farad Diperkenalkan di Indonesia)

Pimpinan Fundstrat Tom Lee menyatakan dirinya memprediksi bitcoin akan menguat ke level 6.000 dollar AS tahun depan dan investor terkemuka Bill Miller mengaku memiliki bitcoin.

Bahkan, JPMorgan, yang notabene bank yang dipimpin Dimon, dilaporkan mulai melakukan uji coba penggunaan blockchain sebagai upaya menekan biaya trading. Blockchain adalah teknologi di balik bitcoin. 

Kompas TV Jauh sebelum ada mata uang Rupiah, kerajaan di nusantara sudah memiliki mata uang sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com