LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Manajemen PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) Aceh Utara menyatakan telah bertemu dengan Panitia Khusus (Pansus) DPR Kabupaten (DPRK) Aceh Utara terkait kelangkaan pupuk setiap musim tanam di kabupaten itu.
Direktur Komersial PT PIM Husni Achmad Zaki menyebutkan penyaluran pupuk bersubsidi di kabupaten Aceh Utara adalah sebanyak 8.000 ton. Sehingga seharusnya mencukupi.
Pupuk bersubsidi tersebut disalurkan oleh lima distributor yaitu PT Ajar Jaya Bersama, CV Desa Aceh, CV Grafindo Sejahtera Utama, PT Jasa Pakat Tani dan CV Subur Makmur.
Distribusi pupuk ini yang kemudian akan diawasi. “Pengawasan pupuk merupakan tim terpadu dari PIM dan Pemerintah Aceh Utara namanya Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), ,” terangnya melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, melalui Humas PT PIM, Kamis (14/9/2017).
(Baca: Di Aceh Utara, Pupuk Langka Setiap Jelang Musim Tanam)
Anggota tim ini yaitu asisten setda, dinas pertanian, dinas rerdagangan, unsur Polres Lhokseumawe, Polres Aceh Utara dan Kejari Lhoksukon.
Husni menyebutkan pihaknya sangat senang jika DPRK turut memantau distribusi pupuk di kabupaten itu. Dia menjelaskan pupuk subsidi yaitu jenis urea, NPK, organik, SP36 dan pupuk ZA.
“Nah, untuk Aceh di bagi dua untuk menyalurkan pupuk, yakni PT PIM dan Petro Kimia Gresik. PT PIM hanya bertugas menyalurkan urea dan organik,” terang Husni.
Usulan kebutuhan pupuk, sambung Husni juga datang dari pemerintah. Diperkirakan jumlah yang didistribusikan tersebut mencukupi untuk kebutuhan pupuk di Aceh Utara.
“Untuk itu, pengawasan ini perlu kita lakukan bersama,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.