JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 berkisar hingga 5,4 persen.
Bank sentral menyatakan, sumber pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan utamanya berasal dari pemerintah.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, salah satu unsur pendorong pertumbuhan ekonomi adalah pemerintah. Belanja pemerintah, kata dia, akan besar.
"Spending pemerintah akan besar, baik itu melalui konsumsi (atau) investasi," kata Dody di Kompleks Perkantoran BI, Jumat (15/9/2017).
(Baca: Belanja Pemerintah Diprediksi Semakin Cepat pada Semester II 2017)
Belanja pemerintah yang diprediksi meningkat tersebut, imbuh Dody, pada akhirnya akan mendorong konsumsi swasta pula, baik dari sisi investasi maupun konsumsi.
Dengan demikian, pada tahun 2018 mendatang perekonomian Indonesia diharapkan membaik.
Hal ini ditambah lagi dengan konsolidasi korporasi yang sudah lebih berjalan. Selain itu, dampak pelonggoran kebijakan moneter melalui penurunan suku bunga juga sudah dirasakan.
"Dampak penurunan suku bunga kita (BI), suku bunga kebijakan akan mulai terasa tahun depan," ungkap Dody.
Pada tahun 2017 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 5,2 persen. Adapun realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal II 2017 mencapai sebesar 5,01 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.