Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Toko Online Jadi Penyebab Berkurangnya Pengunjung Mal?

Kompas.com - 16/09/2017, 16:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kini seseorang tak perlu datang ke toko atau pusat perbelanjaan untuk memberi barang yang diinginkan.

Berbagai barang bisa diperoleh tanpa harus beranjak dari rumah dengan maraknya berbagai situs dan toko online di Indonesia.

Bisa jadi, maraknya toko online ini membuat pergeseran dalam budaya berbelanja masyarakat Indonesia yang berdampak pada sepinya berbagai pusat perbelanjaan.

Namun, apakah keberadaan toko online memang menjadi penyebab sepinya mal? Untuk melihat kondisi pusat perbelanjaan di Jakarta, Kompas.com mengunjungi salah satu mal di Jakarta Pusat yakni, Metro Pasar Baru.

Baca: Pedagang Mangga Dua Mall Keluhkan Sepinya Pengunjung

Berdasarkan pantauan Kompas.com, mal tiga lantai ini tidak begitu ramai didatangi pengunjung. Pengunjung yang datang lebih banyak hanya melihat-lihat barang di sebuah toko.

Salah seorang pedagang, Andre (31) mengatakan, sepinya pengunjung di Metro Pasar Baru telah terjadi selama tiga bulan belakangan.

Pedagang pakaian ini menjelaskan, hanya langganan saja yang setiap hari mengunjungi tokonya. 

"Ini sepi semenjak habis Lebaran. Sekarang enggak bisa mastiin. Kadang sepi, kadang ramai. Padahal ini hari Sabtu, biasanya ramai," ujar Andre saat diwawancarai, Sabtu (16/9/2017). 

Akan tetapi, Andre tidak mengetahui penyebab sepinya pengunjung di Metro Pasar Baru. Namun, dia tidak menampik keberadaan toko online mempengaruhi jumlah pengunjung sebuah mal.

"Toko online berpengaruh juga. Jadi yang datang ke sini paling langganan saja. Dulu bisa rata-rata bisa 100 pembeli setiap hari di toko saya, tetapi sekarang hanya 30 pembeli setiap hari," tambah dia.

Sementara itu, seorang pengunjung, Andri (29) menyatakan, memang akhir-akhir ini Metro Pasar Baru agak sepi. Andri berkunjung ke Metro Pasar Baru untuk menemani istri berbelanja pakaian. 

"Di sini enggak sampe membludak. Enggak tahu kenapa, mungkin kalah sama mal besar atau mungkin karena adanya toko online," ujar Andri.

Baca: Bertahan dari Serbuan Toko "Online", Peritel Ini Gunakan Trik Bisnis Kuno

Menurut Andri, keberadaan toko online amat berpengaruh terhadap pengunjung mal. Karena, tambah dia, barang yang dijual di toko online sudah cukup beragam dan harganya  terjangkau. 

"Kalau saya sih tergantung. Kalau murah toko online ya beli, tetapi kalau beli elektronik saya tetap milih beli di toko. Soalnya bisa dicoba," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com