JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan Automated People Mover System (APMS) atau Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang rampung lebih cepat dari target yang dicanangkan.
Proyek tersebut selesai dalam tempo 12 bulan dari 17 bulan yang ditargetkan pada awal pembangunan September 2016 silam.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pihaknya terus memantau progres pembangunan yang dilakukan oleh PT LEN Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Direksi LEN, Direksi Wijaya Karya terus menerus saya omelin, mohon maaf, tapi Alhamdulillah masih dalam program 17 Agustus, sekarang 17 September pertama kalinya beroperasi (Skytrain)," ujar Rini di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (17/9/2017).
Baca: Naik Skytrain, Terminal 3 ke Terminal 2 Bandara Soetta Hanya 3 Menit
Saat ini, baru Skytrain tahap pertama yang beroperasi, dengan rute Terminal 3 menuju Terminal 2 dan sebaliknya. Tahap kedua akan dilanjutkan sampai ke Terminal 1, Integrated Building, lalu tersambung lagi ke Terminal 3, pada Desember mendatang.
PT Angkasa Pura II menginvestasikan dana sebesar Rp 950 miliar untuk pembangunan Skytrain ini. Untuk pengadaan trainset Skytrain yang disiapkan oleh PT LEN Industri (Persero) dan Woojin asal Korsel, PT Angkasa Pura II menginvestasikan dana Rp 530 miliar.
Baca: Hari Ini, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi
Untuk pembangunan infrastruktur seperti jalur dan terminal skytrain PT Angkasa Pura II berinvestasi sebesar Rp 420 miliar, yang pembangunannya dilakukan oleh KSO antara PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco.