Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir Klaim Biaya Isi Ulang Uang Elektronik Masih Murah

Kompas.com - 18/09/2017, 11:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir mencuat isu mengenai pengenaan biaya isi ulang (topup) uang elektronik oleh bank.

Akan tetapi, pengenaan biaya tersebut masih menunggu aturan pelaksanaan dari Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sistem pembayaran. Beberapa pihak memandang pengenaan biaya top up akan membebani konsumen.

Namun, kalangan perbankan menilai biaya tersebut masih relatif murah dibandingkan dengan biaya investasi yang telah dilakukan bank untuk infrastruktur uang elektronik.

"Wacana tersebut memang dibicarakan, namun kebijakannya belum diterbitkan. Sebenarnya biaya top up tersebut tidak sebanding dengan investasi dan pemeliharaan oleh bank terhadap alat reader (pembaca)," ujar Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso Liem melalui pesan singkat akhir pekan lalu.

Di samping itu, imbuh Santoso, perbankan juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk pengguna jalan tol, mengenai upaya-upaya gerakan nontunai.

Santoso pun mengungkapkan, saat ini topup uang elektronik BCA dapat dilakukan melalui dua cara, yakni melalui ATM BCA dan merchant atau toko yang menjadi mitra. Untuk toko, tuturnya, tentu harus ada insentif sebagai upaya telah membantu proses topup.

"Sementara ATM kami juga ada biaya-biaya untuk maintenance (perawatan) ATM per bulan," terang Santoso.

Ia menyatakan, pengenaan biaya topup adalah biaya untuk membantu agar sistem pembayaran nontunai dapat berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat dapat terus dilayani dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com