Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Besar Ada di Industri Ikutan Gas Alam Asia Pasifik

Kompas.com - 18/09/2017, 12:42 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Besarnya cadangan gas alam di Asia-Pasifik membuat peluang besar di industri ikutan gas alam tetap ada. Catatan laman pinteres.com menunjukkan bahwa Pulau Natuna menjadi yang pertama dalam cadangan gas alam di kawasan tersebut. Pulau Natuna yang berada di Provinsi Riau Kepulauan menyimpan cadangan gas alam dengan volume sebesar 222 triliun kaki kubik (TCT). Selain itu, gas hidrokarbon yang bisa ditambang mencapai 46 TCT. Angka itu tentu saja belum termasuk cadangan gas alam yang terdapat di bagian barat Natuna.

Sementara itu, sebagaimana rilis yang diterima dari Messe Düsseldorf pada Sabtu pekan lalu menunjukkan di kawasan Asia- Pasifik terjadi peningkatan pengangkutan gas alam. Untuk kegiatan itu, ada kebutuhan pipa dan tabung serta kawat dan kabel. Peluang bisnis di industri kawat dan kabel di Asia Pasifik diperkirakan memberikan kontribusi sekitar 3 persen dari produksi kawat dan kabel dunia.

Lantas, pasar global untuk pipa dan tabung diproyeksikan mencapai 113.800.000 ton pada 2018. Selain itu, pasar global untuk pipa las spiral dan tabung diproyeksikan mencapai 24,6 juta ton pada 2018. Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi, peningkatan aktivitas di sektor energi, dan meningkatnya proyek konstruksi pipa.

Berangkat dari data-data tersebut, Messe Düsseldorf menggelar pameran Wire and Tube 2018 di Düsseldorf Exhibition Centre, Jerman pada 16 – 20 April 2018. Sebelum pameran, kata Friedrich-Georg Kehrer, Global Portfolio Director Messe Düsseldorf, pihaknya melakukan kampanye. Salah satu negara yang disasar adalah Indonesia.

Di Indonesia, kebutuhan serat optik nasional meningkat seiring dengan permintaan serat optik terkait pengerjaan proyek nasional seperti proyek Palapa Ring, proyek kabel serat optik bawah laut, dan permintaan koneksi koneksi broadband rumah tangga. "Kami merespons meningkatnya penggunaan kabel fiber optik di sektor energi, konstruksi, dan komunikasi,” ujar Friedrich-Georg Kehrer.

Wire & Tube adalah pameran dagang dunia untuk gabungan industri kawat, kabel, dan pipa. Pameran ini akan diikuti oleh lebih dari 2.600 peserta yang akan memamerkan  inovasi teknologi terkini, mesin-mesin baru serta produk dan layanannya dari sektor industri kawat, kabel dan pipa. Lahan pameran yang digunakan luasnya 110.000 meter persegi yang terdiri atas 15 ruang pamer.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com