Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sudi Seleksi CPNS Dinodai Praktik Kotor, Menpan-RB Beri Peringatan

Kompas.com - 18/09/2017, 19:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Asman Abnur memberikan peringatan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses seleksi CPNS 2017.

Asman tak sudi proses seleksi itu dinodai dengan praktik kotor jual beli kursi CPNS yang melibatkan pegawai internal lembaga pemerintahan dan para pendaftar CPNS.

“Saya minta supaya ini (seleksi CPNS) terbuka,” ujarnya di Kantor Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Menpan-RB berjanji akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam praktik jual beli kursi CPNS dengan langsung menggugurkan peserta yang terlibat jual beli kursi tersebut.

Pemerintah tutur Asman, mengharapkan agar proses seleksi CPNS bisa berjalan transparan sehingga setiap jabatan yang buka bisa ditempati oleh pegawai-pegawai yang berkualitas.

“Jadi (posisi itu) jangan hanya diduduki oleh kalangan internal saja (keluarga atau kerabat pegawai internal),” kata Menpan-RB.

Ia masih meyakini bahwa Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) bisa melakukan tugas pengawasan secara maksimal sehingga tidak akan ada lagi praktik kotor dalam seleksi penerimaan CPNS.

Seperti diketahui, sebanyak 60 kementerian atau lembaga dan 1 pemerintah provinsi membuka 17.928 lowongan calon pegawai negeri sipil ( CPNS) pada tahun ini.

Hal itu disambut antusias oleh masyarakat. Hingga Jumat pekan lalu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat sudah ada 373.178 orang yang mendaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com