Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bawa Dunia Usaha Masuk Desa, Mendes PDTT dan Mentan Bersinergi

Kompas.com - 20/09/2017, 14:06 WIB

KOMPAS.com – Produk jenis jagung di Bengkulu Selatan jadi perhatian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo.

Hal itu selaras dengan programnya untuk membawa pasar atau dunia usaha untuk menyerap produk sebagai unggulan kawasan pedesaan.

“Bupati komitmen untuk menanam jagung di lahan seluas 20.000 hektar. Jika sekali panen menghasilkan 5-7 ton, dengan harga Rp 100 ribu per ton, maka dalam satu kali panen akan hasilkan Rp 300 milyar. Itu (hasil) dalam setahun,” ujar Eko saat melakukan penanaman jagung di Desa Padang Lebar, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (19/9/2017).

Manfaat lebih besar, kata Eko, bisa diwujudkan dengan pengadaan embung. Dalam hitungannya, suplai air dari embung mampu membuat lahan jagung panen, setidaknya dua kali dalam setahun. Maka, hasil pendapatan yang dicapai dapat mencapai Rp 600 milyar per tahun.

“Pemerintah nanti akan membantu (pengadaan) sarana dan prasarana. Itu akan disalurkan lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Semakin produksinya bagus, dunia usaha pasti tertarik bangun sarana pasca-panen, seperti gudang, mesin pengering, dan lainnya," ujarnya.

Selain itu, Eko juga meminta Bupati Bengkulu Selatan untuk bersama mengawal implementasi empat program prioritas percepatan pembangunan desa, yakni Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), membangun embung, mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan membangun Sarana Olahraga Desa (Raga Desa).

Dirinya yakin program tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan. “Jika empat program prioritas (itu) dilakukan di desa-desa, maka tidak akan ada lagi desa tertinggal dalam satu hingga dua tahun ke depan. Mari bersama-sama sukseskan program,” sambungnya.

Di Bengkulu Selatan, Mendes PDTT dan Mentan Bersinergi untuk sukseskan bawa dunia usaha masuk desa.Humas Kemendes PDTT Di Bengkulu Selatan, Mendes PDTT dan Mentan Bersinergi untuk sukseskan bawa dunia usaha masuk desa.

Dalam kunjungan ke Bengkulu Selatan, Eko tak sendiri. Ia membawa serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Katanya, hal itu berkaitan dengan kesukseskan program yang lebih dulu dijelaskan olehnya. Untuk itu, Eko bersinergi.

“Ini sinergi yang hebat, dan bisa meningkatkan produktivitas pedesaan. Buktinya pemerintah tidak lagi mengimpor jagung,” ujar Amran.

Ia menjelaskan bawah dalam program sinergi tersebut, pihaknya akan menyiapkan sarana produksi sementara Mendes PDTT menyiapkan embung.

“Jagung sekarang sudah tidak ada impor. Justeru, Malaysia dan Filipina (yang) siap terima impor. Nanti, kalau (sudah waktunya) kami tutup impor, (kami) bisa ekspor ke lima negara. Harga jagung kini stabil di kisaran Rp 3.000," jelasnya.

Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, mengapresiasi kedatangan Eko dan Amran. Ia yakin, kunjungan itu memotivasi produktivitas di daerahnya. Ia menjelaskan bahwa potensi lahan yang terdapat di wilayahnya, ada sekitar 110 hektar lahan sawah, 20 ribu hektar kebun, dan 9 ribu ladang.

"Jika potensinya benar-benar diolah dengan baik, maka mampu menggerakkan ekonomi Bengkulu. Sarana dan prasarana produksi sangat di butuhkan (di sini),” ujar Dirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com