Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangsa Pasar Perbankan Syariah Nasional Bisa di Atas 7 Persen

Kompas.com - 20/09/2017, 15:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangsa pasar perbankan syariah nasional saat ini masih rendah, yakni pada kisaran 5 persen. Padahal, potensinya cukup besar sejalan dengan besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia.

Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) M Hadi Santoso menyatakan, peluang perbankan syariah nasional untuk tumbuh masih sangat besar.

Ia meyakini, ada peluang pangsa pasar perbankan syariah nasional meningkat ke 7 persen ke atas.

"Angka market share tersebut secara jumlah persentase memang masih terlalu kecil. Ada peluang perbankan syariah untuk berkembang di atas 7 persen," ungkap Hadi dalam seminar pada ajang Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/9/2017).

Hadi menuturkan pula, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah meluncurkan Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019.

(Baca: Harapan Perbankan Syariah Kepada Pimpinan OJK Terpilih)

 

Peta jalan ini diyakini bakal membantu meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah nasional. "Kita ikhtiar bersama untuk mewujudkan mimpi tersebut," tutur Hadi.

Berbagai kondisi ekonomi regional dan global yang belum menentu telah menuntut perbankan syariah untuk dapat menghadapi kondisi tersebut.

Selain itu, perbankan syariah nasional juga harus bisa bersaing dengan perbankan konvensional dalam menarik dana murah masyarakat.

"Perbankan syariah dituntut harus mampu berinovasi, layanan harus tidak kalah dengan perbankan konvensional. Perbankan syariah harus bisa melayani masyarakat dan juga pemerintah dalam transaksi keuangan," terang Hadi.

Kompas TV Pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel alias surat utang ritel syariah 4 Februari ini sampai 2 Maret mendatang. Investasi mana yang lebih menarik, sukuk ritel ataukah reksadana? Sudah ada perencana keuangan prita ghozie untuk membahasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com