Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Minta Ritel Modern Rangkul Warung dan Pasar Rakyat

Kompas.com - 20/09/2017, 17:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta seluruh toko modern berkolaborasi dengan warung-warung dan pasar rakyat.

Salah satu bentuk kolaborasi itu adalah pendistribusian barang ke warung-warung dan pasar rakyat dengan harga yang sama untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkeadilan dan merata.

Hal ini disampaikan Mendag usai mengunjungi Sentra Distribusi PT. Matahari Putra Prima yang merupakan bagian dari Lippo Group, Tangerang.

"Ini bisa dilakukan dengan memperpendek mata rantai dan menjadikannya lebih efisien. Jika terwujud, maka warung dan pasar rakyat akan terbantu dengan akses barang yang lebih mudah dan harga yang lebih murah,” tegas Mendag, melalui keterangan resmi, Rabu (20/9/2017).

Selama ini, lanjut Mendag, warung dan pasar rakyat mendapatkan barang dengan harga yang berbeda karena pembelian dilakukan secara eceran, sedangkan toko modern bisa mendapatkan harga lebih murah karena pembeliannya dalam jumlah besar.

“Ini saatnya toko modern membantu dan berbagi dengan warung dan pasar rakyat. Toko modern dapat berkontribusi untuk bisa maju bersama-sama dengan warung dan pasar rakyat,” tandasnya.

Kementerian Perdagangan, melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, akan segera membahas dan merumuskan kebijakan yang akan diberlakukan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).

“Pendekatan yang akan diambil yaitu dengan sistem keanggotaan per daerah berdasarkan radius tertentu sesuai dengan kelompok toko modern (minimarket dan hypermarket). Ditargetkan perumusan ketentuan ini selesai dalam 1 bulan,” tandas Mendag.

Mendag menekankan bahwa kebijakan itu tidak merugikan toko modern, karena yang dilakukan adalah memotong mata rantai warung dan pasar rakyat.

Selain itu, lanjut Mendag, toko modern tidak perlu khawatir dengan warung dan pasar rakyat karena pangsa pasar dan sifat penjualannya berbeda.

"Toko modern, warung dan pasar rakyat, bahkan konsumen akan sama-sama diuntungkan," jelasnya.

Corporate Communication Director PT. Matahari Putra Prima, Tbk Danny Kojongian menyampaikan, sentra distribusi memiliki peranan penting untuk mendukung perekonomian nasional.

Menurut Danny, tantangan saat ini adalah memperpendek rantai distribusi barang seefisien mungkin.

"Sehingga harga barang di satu tempat dengan tempat lainnya sebanding dan kompetitif,” ujarnya.

Saat ini, PT. Matahari Putra Prima baru memiliki tiga sentra distribusi. Ke depannya akan dibangun sentra industri di Makassar untuk kawasan Indonesia timur sebagai hub agar distribusi barang di Kawasan Indonesia Barat dan Timur menjadi lebih cepat dan efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com