Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Dampak Negatif Pilkada, Para Investor di Sumut "Wait and See"

Kompas.com - 23/09/2017, 11:14 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Jelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Sumatera Utara pada 2018 mendatang, para pengusaha dan investor memilih untuk menunggu perkembangan yang ada.

"Saya terima banyak laporan, pengusaha dan investor di Sumut mulai melakukan aksi wait and see untuk berinvestasi karena akan ada pilgub dan pilkada serentak di sejumlah kabupaten dan kotanya," kata anggota DPR RI Effendi MS Simbolon, Sabtu (23/9/2017).

Menurut dia, para investor khawatir dengan dampak negatif pilkada seperti kerusuhan hingga kebijakan politik yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut sebelum dan sesudah pilgub.

"Karena itu, supaya pertumbuhan ekonomi tetap bagus di 2017 dan 2018 nanti, Pemprov Sumut harus bisa menjamin stabilitas politik dan ekonomi," ujar Effendi yang juga digadang-gadang menjadi bakal calon Gubernur Sumut periode 2018-2023.

Menurutnya, Pemprov Sumut harus tetap konsentrasi menjalankan roda pembangunan dengan anggaran yang sudah ditetapkan serta berkomitmen dengan janji-janji pilkadanya. Bukan sebaliknya, menjadikan anggaran untuk kepentingan politik pribadi.

Stabilitas ekonomi dan kepastian hukum juga harus terjaga hingga pasca penetapan calon gubernur terpilih.

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 5,18 persen. Di 2017 ini, pertumbuhan ekonomi Sumut ditargetkan berada di kisaran 5,20 persen. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan hingga triwulan II secara "year on year" masih 5,09 persen.

"Melihat ada pengaruh pilgub dengan geliat ekonomi, maka harapannya agenda politik bisa berlangsung aman dan lancar," pungkas Effendi.

Di tempat terpisah, pengamat ekonomi Sumut Wahyu Ario Pratomo mengakui adanya prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi daerah akan terpengaruh Pilgub 2018.

Prediksi itu mengacu pada pilgub-pilgub sebelumnya. Misalnya pada Pilgub Sumut 2013, pertumbuhan ekonomi Sumut turun menjadi 6,08 persen dari 2012 yang telah mencapai 6,45 persen.

"Sumut beda dengan daerah lain. Pengusahanya melakukan aksi menunggu untuk berinvestasi dengan dalih khawatir keamanan dan melihat siapa yang terpilih," ujar Wahyu.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ini bilang, aksi 'wait and see' para pengusaha dalam berinvestasi malah memunculkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi daerah akan stagnan atau tumbuh melambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com