Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regenerasi Perajin Batik jadi Perhatian Pemerintah

Kompas.com - 27/09/2017, 10:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya pengembangan industri batik nasional secara berkelanjutan, meregenerasi perajin batik menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, sebagian besar pembatik di Indonesia telah berusia di atas 40 tahun.

“Kami melihat, jumlah anak muda yang mau menjadi perajin batik masih sangat terbatas. Untuk itu, regenerasi menjadi hal yang penting untuk menjaga keberlanjutan industri batik,” ujar Sekjen Kemenperin Haris Munandar pada pembukaan Pameran Hari Batik Nasional (HBN) 2017 di Plasa Pameran Industri, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Menurut Haris, Kemenperin bersama pemangku kepentingan terkait gencar melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi keterampilan membatik kepada para generasi muda mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

“Kami harus dapat meyakinkan kepada para generasi muda bahwa profesi menjadi perajin batik atau bisnis di industri batik memiliki prospek yang menjanjikan,” lanjutnya.

Menurut Haris, industri batik selama ini memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian regional dan nasional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara.

Kemenperin mencatat, pelaku usaha batik di Indonesia didominasi oleh sektor IKM yang tersebar di 101 sentra yang sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan D.I Yogyakarta.

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra IKM batik mencapai 15 ribu orang. Pada tahun 2016, nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai 149,9 juta dollar AS.

Selain meningkatkan kompetensi SDM, Kemenperin juga aktif melaksanakan pengembangaan kualitas produk, standardisasi, serta fasilitasi mesin dan peralatan untuk memacu daya saing dan kapasitas produksinya.

“Kami pun telah mendorong pelaku industri batik agar memanfaatkan berbagai fasilitas pembiayaan seperti KUR, LPEI dan insentif lain untuk memperkuat struktur modalnya,” paparnya.

Dirjen IKM Gati Wibawaningsih menyampaikan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dalam pengembangan batik warna alam Indonesia.

“Misalnya, pengembangan batik warna alam yang memiliki ketahanan cuci dan gosok, sehingga warnanya lebih tahan lama. Untuk itu, diperlukan teknik pewarnaan alam yang lebih efisien,” tuturnya.

Seperti diketahui, batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia. UNESCO mengukuhkan batik Indonesia sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober 2009.

Selain itu, pengakuan internasional tersebut juga telah membangkitkan semangat para perajin dan industri batik nasional untuk terus mengembangkan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data Kemenperin nilai ekspor batik dan produk batik sampai dengan semester I tahun 2017 mencapai 39,4 juta dollar AS atau Rp 528 miliar dengan tujuan pasar utamanya ke Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com