Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Tingkatkan Daya Saing Furnitur Indonesia

Kompas.com - 27/09/2017, 20:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Rupanya, di mata Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, ada setidaknya sepuluh langkah yang diperlukan pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing industri furnitur Indonesia. "Salah satunya adalah peremajaan alat dan teknologi produksi," katanya di sela-sela pameran komponen dan aksesoris manufaktur furnitur di Indonesia, the International Furniture Manufacturing Components Exhibition (IFMAC) dan Woodworking Machinery Exhibition (Woodmac) yang ke-6 hari ini di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta.

Menurut siaran pers dari penyelenggara pameran, Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni), hari ini, pameran akan berlangsung hingga Sabtu (30/9/2017). Selain kedua pameran itu, diselenggarakan juga pameran Indofastener serta Indotools & Hardware sebagai pameran peralatan dan teknologi bagi industri furnitur.   

Sebelumnya, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD DKI Jabodetabek Ade Firman pada Selasa (19/9/2017) mengatakan pentingnya mesin-mesin baru. "Dengan mesin-mesin baru, pembuatan mebel misalnya bakal menghasilkan produk yang presisi," katanya. (Baca: Pelaku UKM Masih Menaruh Harapan pada KUR)

Industri furnitur dan kerajinan kayu Indonesia saat ini menyerap lebih dari 500.000 tenaga kerja langsung di pabrik-pabrik serta 2,5 juta tenaga kerja tidak langsung yang merupakan pekerja dari subkontraktor dan alih daya serta tenaga tidak langsung dari pekerja pendukung industri terkait. Para pekerja itu menjadi tulang punggung dan menjadi salah satu bantalan ekonomi nasional yang teruji kuat. Asumsi setiap pertumbuhan ekspor 1 miliar dollar AS berpotensi dapat menciptakan 400.000 - 500.000 lapangan kerja baru terutama yang bergender laki-laki.

Potensi industri mebel dan kerajinan indonesia saat ini terdiri dari  3500 unit usaha terdaftar sebagai eksportir resmi yang tergabung di HIMKI. Pelaku industri itu tersebar  di basis-basis industri di Jawa, Bali, NTT, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan realisasi ekspor nasional 2,6 miliar dollar AS, terdiri dari 1,6 miliar dollar AS dari mebel dan 800 juta dollar AS dari kerajinan.

Tampak depan Gedung Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) di Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. Investasi mesin terkini dan keragaman desain menjadi tantangan para pelaku usaha kayu dan mebel di Jabodetabek.Kompas.com/Josephus Primus Tampak depan Gedung Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) di Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. Investasi mesin terkini dan keragaman desain menjadi tantangan para pelaku usaha kayu dan mebel di Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com