Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Dasar Listrik Tidak Naik, PLN Terus Lakukan Penghematan

Kompas.com - 29/09/2017, 12:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero tengah menuai perhatian banyak pihak akibat dinilai tengah mengalami kesulitan dalam hal kondisi keuangan perusahaan seiring dengan terus menurunnya laba perusahaan.

Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir mengatakan, pihaknya terus melakukan penghematan atau efisiensi ditengah tarif dasar listrik (TDL) tidak mengalami kenaikan dan fluktuatifnya harga bahan baku.

Menurut Sofyan, ada beberapa langkah yang telah dilakukan PLN guna mengurangi ongkos produksi listrik di dalam negeri, salah satunya adalah menekan angka penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari 11 persen menjadi 5,8 persen.

"TDL ini kan enggak boleh naik. Tapi jangan salah, kelihatannya saja memang laba kami turun dan mengkhawatirkan. Tapi jangan salah, 2015 kami lakukan efisiensi, efisiensi ini kami lakukan sampai Rp 42 triliun," ujar Sofyan saat berbincang dengan media di Jakarta, Kamis (28/9/2017) malam.

(Baca: Tanggapi Surat Sri Mulyani, Dirut PLN Sebut Tak Ada yang Perlu Dikhawatirkan)

 

Sofyan mengatakan, jaringan listrik di wilayah terpencil yang masih menggunakan diesel juga membuat ongkos produksi semakin tinggi.

Dengan demikian, saat ini pihaknya membuat jaringan sambungan dari pembangkit-pembangkit listrik besar yang ada di pusat kota ke seluruh daerah terpencil guna efisiensi ongkos produksi.

"Misalnya di daerah terpencil, yang tadinya pakai diesel kami buat jaringan sehingga itu bisa di buat saluran sampai ke daerah terpencil," ungkap Sofyan.

Zonasi Batubara

 

Selain itu, lanjut Sofyan, pihaknya juga sedang membangun zonasi wilayah batubara, menurutnya dengan dibangun zonasi batubara maka bisa menghasilkan efisiensi karena mampu menghemat ongkos distribusi batubara.

"Batubara kami bangun zonasi, biar transportasi murah, jangan sampai PLTU Sumatera, tapi batubara (di) Kalimantan," kata dia. 

"Sumatera ya Sumatera, untuk Jawa, Kalimantan Timur, gas juga kami sedang rancang bangun infrasturkturnya buat efisiensi. Floating Storage Regasification Unit (FSRU), FSRU juga sudah turun.

Kompas TV Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengirimkan surat yang berisi ketidakmampuan PLN memenuhi pendanaan proyek.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com