Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus 2017, Jumlah Penumpang Angkutan Laut Menurun

Kompas.com - 02/10/2017, 19:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Agustus 2017 1,6 juta orang. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jumlah penumpang ini turun sebesar 11,29 persen dibanding Juli 2017.

"Penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Perak, Makassar, Balikpapan dan Tanjung Priok. Masing-masing turun 76,54 persen, 52,52 persen, 50,00 persen, 36,51 persen dan 32,53 persen," Kata Suhariyanto, di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri selama Januari-Agustus 2017 mengalami peningkatan, mencapai 11,2 juta orang. Jumlah ini naik 8,01 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak dan Belawan masing-masing sebesar 17,58 persen dan 1,07 persen.

(Baca: Pelindo III Segera Bangun Terminal Penumpang Rp 60 Miliar di Bima)

Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Balikpapan, Makassar, dan Tanjung Priok, masing-masing turun sebesar 17,24 persen, 13,36 persen dan 5,44 persen.

Pada Agustus 2017, jumlah barang yang diangkut naik 7,54 persen menjadi 22,6 juta ton dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Panjang, Makassar, Tanjung Perak, dan Balikpapan. Masing-masing sebesar 66,09 persen, 38,81 persen, 10,36 persen, 10,30 persen, dan 0,42 persen.

"Jumlah barang yang diangkut selama Januari-Agustus 2017 mencapai 170,5 juta ton atau naik 0,74 persen dibanding periode yang sama tahun 2016," kata Suhariyanto.

Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Balikpapan, masing-masing sebesar 4,72 persen dan 3,62 persen.

Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut di Pelabuhan Panjang, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak masing-masing turun 5,20 persen, 3,38 persen, dan 2,78 persen.

Kompas TV Pelni: Maaf Soal Petugas yang Buang Sampah Sembarangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com