Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudahkan Konsumen, Blibli.com Terus Kembangkan Pilihan Pembayaran

Kompas.com - 03/10/2017, 08:04 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Blibli.com melalukan pengembangan pilihan metode pembayaran guna memberikan kemudahan bagi para konsumen.

Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto mengungkapkan, pengembangan pilihan pembayaran menjadi hal strategis. Karena selain memberikan kemudahan bagi pembeli, ini juga untuk penyesuaian teknologi terkini.

"Dari sisi payment juga sekarang sudah makin banyak lagi, kalau dulu mungkin Blibli.com pertama kali dikenal dengan cicilan 0 persen pakai kartu kredit, dan cuma kartu kredit, padahal enggak," ujar Kusumo di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Menurutnya, saat ini pembayaran di Blibli.com juga tersedia tanpa harus menggunakan kartu kredit dan bisa menjangkau masyarakat hingga di wilayah pedesaan sekalipun.

"Kami sekarang ini komplit sampai di lndomaret bisa (pembayaran), kemudian dengan PT Pos Indonesia di desa mana pun bisa membayar, terus sekarang yang namanya nyicil enggak usah pakai kartu kredit juga bisa," ungkapnya.

Untuk menyediakan pembayaran cicilan atau kredit tanpa menggunakan kartu kredit, pihaknya menggandeng dua partner pembayaran kredit seperti Akulaku dan Kredivo.

"Itu dua sudah berjalan, setelah ini Home Credit Indonesia dan ini mungkin satu dua minggu lagi, harus cepat soalnya," jelas Kusumo.

Menurutnya, bisnis e-commerce merupakan bisnis yang tanpa batas, sehingga perlu adanya penyesuaian teknologi yang tengah berkembang guna bersaing dengan kompetitior.

"E-commerce bisa dibilang bisnis tanpa batas, pemain besar juga banyak," kata Kusumo.

Selain pilihan pembayaran menjadi tantangan, logistik juga memiliki tantangan yang tak kalah mudah dihadapi para pelaku e-commerce di Indonesia.

Selain permintaan konsumen yang mengharapkan barang pesanannya cepat terkirim, di sisi lain ada sisi geografis yang tak mudah karena luas wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan.

Saat ini pelaku industri masih terpusat di Pulau Jawa dan menyebabkan ongkos logistik menjadi mahal. Ini lantaran perusahaan harus mengirim berbagai barang ke pulau-pulau luar selain Pulau Jawa, kemudian kembali ke Pulau Jawa tanpa ada muatan atau kosong.

"Pulangnya kosong jadi mahal biayanya, kalau disemua pulau ada produsen banyak, berangkat kesana kirim barang kebutuhan, berangkat kesini bawa barang dari sana dan itu yang bisa murah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com