Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panasonic Berhitung Penghematan untuk Konsumen

Kompas.com - 04/10/2017, 20:52 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Penghematan energi menjadi salah satu kunci di masa kini untuk mencapai efisiensi biaya yang dikeluarkan konsumen. Lantaran itulah, sebagaimana catatan dari laman panasonic.com hari ini, perusahaan asal Jepang tersebut memaparkan hal penghematan seturut Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7/2015.

Pada peraturan itu, pemerintah memberikan syarat label hemat energi. Label itu memiliki kategori bintang 1 sampai dengan 4. Semakin tinggi pencapaian bintang itu, semakin hemat energi yang digunakan pada produk dimaksud. Khusus pada label bintang 4, syarat lolos uji Energy Efficiency Ratio (EER) lebih dari indeks 10,41 menjadi keharusan.

Alasan inilah, selanjutnya, kata Presiden Direktur Panasonic Gobel Indonesia Hiroyoshi Suga yang melandasi Panasonic meluncurkan produk pendingin udara berbasis Inverter. Panasonic berhitung bahwa produk berlabel bintang 4 mampu menghemat energi hingga  36 persen - 58 persen.

Tak cuma itu, Panasonic juga mengklaim bahwa produk tersebut menghemat pengeluaran rumah tangga untuk listrik senilai Rp 825.000 - Rp 3 juta per tahun. "Melalui produk ini, kami turut mendorong  masyarakat untuk memiliki gaya hidup hemat energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tutur Hiroyoshi Suga.

Dalam catatan laman tersebut pula, kepada konsumen, Panasonic memperkenalkan tipe AC Panasonic PU Series yakni CS/CU-PU9TKP. Kapasitas produk ini adalah 1 PK dan ada dalam kategori single split.

AC ini memiliki kapasitas pendingin hingga 8,530 Btu/h. Hal ini membuat pendinginan ruangan lebih cepat.

Selain itu, AC ini menggunakan daya sebesar 690 Watt. Dimensi ukurannya relatif cukup tipis yakni dengan dimensi yang cukup tipis yakni 29 x 87 x 23 cm serta berat sekitar 9 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com