Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Kami Tak Pernah Beri Izin First Travel Lakukan Perjalanan

Kompas.com - 05/10/2017, 08:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta para pelaku usaha jasa keuangan untuk terus aktif meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Sebab, masih banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan, namun tak paham mengenai literasinya.

Hal itu disampaikan oleh Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK saat pelaksanaan Seminar Nasional Literasi Keuangan, di Gedung BI Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2017).

"Jadi memang tugas kami nanti adalah melakukan edukasi, memang kami arahkan bahwa untuk melakukan inklusi, lakukanlah dengan produk-produk yang legal. Produk-produk yang dikeluarkan oleh industri keuangan yang izinnya dari OJK," kata Sondang.

(Baca: OJK: Hanya 29,7 Persen Masyarakat yang Paham Literasi Keuangan)

Dalam konteks ini, OJK berwenang melindungi konsumen yang mengikuti produk jasa keuangan.

Pada kesempatan itu pula, dia meminta para pelaku usaha jasa keuangan yang hadir pada acara tersebut untuk meluruskan bahwa operasional biro perjalanan dan koperasi bukan di bawah kendali OJK.

Contohnya adalah biro perjalanan umrah First Travel.

"Jadi kalau ada pertanyaan mengenai First Travel, kami sama sekali enggak ada hubungannya dengan mereka. Kami tidak pernah memberikan izin untuk dia (First Travel) melakukan wisata atau tur atau apa, tidak pernah," kata Sondang.

(Baca: Apa Fokus OJK untuk Edukasi, Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen?)

Meskipun di sisi lain, OJK yang membekukan paket perjalanan umrah murah yang dijalankan First Travel.

Sondang menjelaskan, saat itu, OJK menindak First Travel karena OJK berperan sebagai satgas waspada bersama Bareskrim Mabes Polri, Kementerian Agama, Kemenkominfo, dan lain-lain.

Dia meminta masyarakat untuk melakukan investasi atau inklusi keuangan di produk-produk jasa keuangan yang diberi izin OJK. Sebab, ada unsur perlindungan konsumen oleh OJK di dalamnya.

"Misalnya bank atau industri keuangan non bank seperti asuransi yang di bawah OJK. Mudah-mudahan kalau ada masalah, (OJK) bisa masuk lingkup perlindungan konsumen," kata Sondang.

(Baca: OJK Akan Buat Aturan Baru tentang Literasi Keuangan)

Selain itu, Sondang juga menampik jika OJK memberi izin kepada koperasi, contohnya Koperasi Pandawa.

"Mereka mempunyai regulator sendiri. Jadi memang dalam melakukan edukasi, kami arahkan pada industri yang izinnya dari OJK, itulah sebenarnya yang jadi objek perlindungan konsumen dari OJK," kata Sondang.

Kompas TV OJK Hentikan Sebagian Kegiatan Usaha First Travel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com