JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir mengatakan, produk keuangan syariah semakin banyak diminati warga. Produk syariah, lanjut dia, tidak terbatas hanya diminati oleh warga beragama Muslim.
"Selama ini, masyarakat memandang produk perbankan syariah hanya untuk yang beragama Muslim. Padahal faktanya justru yang non Muslim banyak memakai produk syariah," kata Sondang, Rabu (4/10/2017).
Dia menjelaskan, hal tersebut merupakan fakta yang terjadi di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Bali.
Menurut dia, banyak warga non Muslim senang menggunakan produk syariah yang tidak ada unsur riba. Dengan demikian, lanjut dia, pemasaran penggunaan produk syariah harus semakin digencarkan.
(Baca: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Nasional Bisa di Atas 7 Persen)
"Catatan Dari saya adalah banyak masyarakat tidak paham produk syariah, karena bahasanya tidak user friendly. Mungkin itu yang perlu diperhatikan, misalnya apa beda produk syariah dengan produk perbankan lainnya," kata Sondang.
Sondang menjelaskan, para pelaku usaha jasa keuangan perlu mencari padanan bahasa yang lebih mudah dimengerti masyarakat untuk mendefinisikan produk syariah tersebut.
"Jadi produk syariah bukan spesifik untuk agama tertentu. Bahasa yang dipadankan, jadi PR kami semua untuk menambah literasi keuangan masyarakat," kata Sondang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.