Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Norwegia Komitmen Wujudkan Laut Sehat

Kompas.com - 05/10/2017, 19:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Laut Sehat (healthy ocean) menjadi salah satu perhatian utama pemerintah Indonesia dan Norwegia.

Oleh karena itu, dalam kunjungan kerjanya ke Malta, Rabu (4/10), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kerajaan Norwegia Vidar Helgesen, guna mempererat persahabatan melalui usaha penyehatan laut.

Pertemuan di Hotel Hilton Malta itu bukanlah pertemuan bilateral pertama Indonesia dan Norwegia. Sebelumnya, Menteri Susi dan Vidar sudah bertemu di rangkaian kegiatan United Nations Ocean Conference di Markas PBB New York, pada Juni 2017.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Susi mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah menggalakkan program penyehatan laut dan upaya mengurangi dampak climate change laut.

Beberapa program yang dilaksanakan di antaranya manajemen Marine Protected Areas, perlindungan coral reefs, dan konservasi kawasan mangrove di pesisir laut.

Menurutnya, Indonesia akan mengumumkan komitmen untuk mencapai target 20 juta Ha Marine Protected Areas pada tahun 2018 pada penyelenggaraan Our Ocean Conference di Bali mendatang.

“Namun untuk mewujudkan target dan program-program ini, Indonesia tentunya membutuhkan dukungan dari negara-negara yang memiliki visi yang sama dalam perlindungan laut ini. Kami butuh dukungan negara-negara lain, kami melihat Norwegia adalah salah satunya,” ungkap Menteri Susi.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Susi juga menyampaikan usulan agar pemerintah Nowegia mengalokasikan dana seperti halnya pernah mengalokasikannya untuk penyelamatan hutan sebesar 1 miliar dollar AS melalui program Reducing Emissions from Deforestation dan Forest Degradation (REDD+) untuk keperluan penyehatan laut.

Ia mengusulkan agar dana tersebut diperuntukkan bagi negara-negara yang memiliki peran strategis dalam penyehatan laut, seperti halnya Indonesia.

Menurut Menteri Susi, usulan tersebut berlandaskan pemikiran bahwa setiap negara memiliki peran penting dalam upaya penyehatan laut karena semua negara secara bersama-sama memiliki satu laut dunia yang besar (one world one ocean).

“Jika terjadi kerusakan di suatu wilayah laut, maka wilayah-wilayah laut lainnya juga akan merasakan dampaknya. Oleh sebab itu, dengan laut yang sangat luas dan sumber daya laut yang sangat beragam, perlindungan laut yang dilakukan Indonesia akan juga memberikan dampak baik pada kesehatan laut secara global, termasuk mengurangi efek dari perubahan iklim,” papar Menteri Susi. Ia menambahkan, usulan tersebut juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Norwegia yang dituangkan dalam Norway Ocean Trust Fund.

Menanggapi hal tersebut, Vidar Helgesen menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya Indonesia dalam rangka mewujudkan laut sehat. Vidar menyampaikan keinginan untuk memperkuat kerja sama kedua negara melalui upaya solusi praktis untuk menangani pencemaran plastik di laut.

Kedua negara menyepakati akan melakukan pertemuan intens dan rutin guna merumuskan kerja sama yang lebih konkrit dalam upaya menjaga kesehatan laut. Menurutnya, hubungan kerja sama Indonesia – Norwegia di bidang kelautan dan perikanan yang telah terjalin selama ini perlu dijaga dan terus diperkuat.

Sebagai informasi, Norwegia sudah membantu Indonesia dalam proses investigasi beberapa kasus illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing dan memberikan pelatihan petugas pajak untuk meningkatkan pemasukan negara dalam industri perikanan.

Indonesia dan Norwegia bersama-sama juga telah melakukan kampanye global terkait kejahatan transnasional terorganisir pada industri perikanan (transnational organized crime in the fishing industry) untuk meningkatkan kesadaran negara-negara akan pentingnya pemberantasan kejahatan di bidang perikanan.

Selain itu, Indonesia – Norwegia juga telah membentuk Global Expert Panel Group untuk Kejahatan Perikanan untuk membantu negara-negara yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi kejahatan di bidang perikanan, pada pertemuan di Wina, Austria, minggu lalu.

Pembentukan Global Expert Panel tersebut dihadiri oleh Menteri Susi dan Menteri Perikanan Norwegia Per Sandberg dalam kerangka penyelenggaraan Simposium Internasional tentang kejahatan perikanan .

Terakhir, Vidar juga menyampaikan bahwa Norwegia akan mendukung penyelenggaraan Our Ocean Conference di Bali, 2018 mendatang.

“Kami akan mendukung penyelenggaraan Our Ocean Conference di Bali pada tahun 2018 nanti karena perlindungan laut adalah hal penting yang harus menjadi perhatian dunia,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com