Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Risma Jadikan Surabaya Sebagai Kota yang Tak "Egois"

Kompas.com - 06/10/2017, 08:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Urbanisasi atau perpindahan penduduk merupakan salah satu permasalahan yang perlu dicarikan solusinya oleh pemerintah setempat. Tak terkecuali bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dia mengatakan, tak mau membuat bisnis terpusat di ibu kota Jawa Timur tersebut. "Makanya saya buat Surabaya enggak 'egois'. Jadi enggak semua saya ambil," kata Risma, di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (5/10/2017).

Contohnya Pemkot Surabaya tidak mengembangkan industri padat karya di Surabaya. Risma memilih hanya mengembangkan industri kreatif dan teknologi.

"Ini dilakukan supaya dapat berbagi peran dengan daerah sekitar Surabaya, jadi tekanan penduduk (dan sumber perekonomian) enggak hanya ke Surabaya," kata Risma.

Selain itu, pemerintah kota Surabaya juga membangun akses jalan baru yang menghubungkan Surabaya dengan kota sekitar.

Saat ini, pemerintah setempat tengah membangun jalan yang menghubungkan Surabaya dengan Sidoarjo Tengah, Sidoarjo Timur, dan Sidoarjo Barat. Dengan demikian, warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya dapat pulang pergi. Pemerintah juga berencana membangun akses jalan baru dengan Gresik.

"Saya juga kontrol tidak boleh ada pengemis di Surabaya, anak-anak enggak boleh jualan atau mengamen. Kalau mau ngemis di Surabaya ya akan saya tangkap," kata Risma.

Risma mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) yang diterima Surabaya tetap besar, meskipun tak disumbang dari kontribusi industri padat karya. Selama lima tahun, PAD kota Surabaya mencapai Rp 4 triliun.

"Kalau dulu 60 persen APBD berasal dari sumbangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sekarang APBD kami, 60 persen dari PAD kami," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com