Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kekurangan Rp 140 Miliar untuk Subsidi KRL Jabodetabek

Kompas.com - 06/10/2017, 10:56 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan masih kekurangan dana sebesar Rp 140 miliar untuk menyubsidi Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek hingga akhir 2017.

Hal tersebut disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penumpang KRL Jabodetabek tiap harinya.

Awalnya, pemerintah memperkirakan jumlah penumpang KRL Jabodetabek seharinya mencapai 900.000 orang. Namun, kini jumlah penumpang melebihi pekiraaan awal.

"Untuk Public Servis Obligation (PSO) KRL hanya tersedia sampai 19 Desember saja. Ini karena penumpang KRL seharinya sudah 1,2 juta orang," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub, Zulmafendi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Zulmafendi menuturkan, Kemenhub bersama Kementerian Keuangan akan membahas solusi untuk menutupi kekurangan subsidi tersebut. "Nanti kami bahas ke Menteri Keuangan. Kami juga akan membuat usulan," tutur dia.

Terkait dengan subsidi untuk tahun 2018, Kemenhub akan menganggarkan dana sebesar Rp 2,3 triliun. Anggaran ini lebih besar, karena adanya penambahan jalur rute KRL sampai Cikarang.

"Subsidi itu digunakan untuk, KRL, kereta jarak jauh, dan jarak sedang," tukas dia.

Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 telah menganggarkan subsidi tiket kereta api sebesar Rp 2,1 triliun yang mana sebanyak Rp 1,3 triliun digunakan untuk mensubsidi KRL Jabodetabek.

Selain itu, anggaran subsidi juga dialokasikan untuk Kereta Api Jarak Jauh senilai Rp 135 miliar, Kereta Api Jarak Sedang sebesar Rp 130 miliar, Kereta Api Lebaran senilai Rp 4,5 miliar, Kereta Api Jarak Dekat senilai Rp 379 miliar, dan kereta rel diesel (KRD) sebesar Rp 94 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com