Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Express PHK Ratusan Karyawannya?

Kompas.com - 06/10/2017, 17:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memutuskan hubungan kerja dengan 400 orang karyawannya hingga kuartal III tahun 2017.

Chief Executive Officer (CEO) Express Group Benny Setiawan mengungkapkan alasan perusahaannya melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya tersebut.

"Pengurangan karyawan untuk efisiensi. Teknologi semakin maju dan efisiensi menjadi satu tema," kata Benny, kepada wartawan, di kantornya, di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/10/2017).

Dia menjelaskan, saat ini, TAXI memiliki 29 pool taksi. Di tiap pool, sebanyak 55 karyawan yang bekerja. Melalui efisiensi tersebut, perusahan mengurangi karyawan hingga 25-30 orang yang bekerja di tiap pool.

Tiap pekerjaan, kata dia, biasanya bisa dikerjakan oleh 2-3 karyawan. Namun, kini tiap pekerjaan sebaiknya dikerjakan oleh 1 orang saja.

"Call center kami biasanya sampai ratusan orang jumlah karyawannya. Kami lakukan efisiensi, karena sekarang orang-orang memesan taksi pakai aplikasi mobile, bukan lagi lewat telepon," kata Benny.

Efisiensi lainnya adalah dengan mengurangi jumlah bengkel. Saat ini, bengkel yang dimiliki TAXI berada di tiap pool.

Perusahaan berencana membangun bengkel dengan ukuran yang lebih besar, dan tersebar di tiap wilayah di Jakarta. Dengan demikian, akan ada 5 bengkel TAXI di Jakarta.

"Apa sih tujuan kami melakukan efisiensi? Bisnis industri transportasi sekarang sudah berubah, dulu orang mesti antre mencari taksi, sekarang sudah masuk transportasi online," kata Benny.

Selain mengurangi jumlah karyawan, TAXI juga mengemukakan rencana penjualan aset tanah dan menjual 136 unit armada taksi. Pun 1 unit bus direncanakan juga bakal dijual.

Dana dari penjualan aset tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan. Dana tersebut juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.

Hal ini dilakukan lantaran pendapatan perseroan tercatat merosot. Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com