Jasa Marga: Kami Tidak Ingin Ada Top Up Uang Elektronik di Gerbang Tol

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga menolak usulan adanya tempat khusus untuk isi ulang uang elektronik di gerbang tol. Sebab hal itu justru dinilai akan menciptakan masalah baru.

"Kami tidak ingin ada top up (di gerbang tol) karena malah akan menciptakan antrean baru," ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Jasa Marga tutur Desi, menginginkan para pengguna jalan tol melalukan top up di luar jalan tol sehingga tidak menganggu pengguna jalan lainnya. Caranya tentu dengan memanfaatkan cara yang sudah ada selama ini.

Misalnya melalui mobile banking dan via anjungan tunai mandiri (ATM). Selain itu juga bisa memanfatkan tempat pengisian uang elektronik di gerai-gerai modern yang tersedia.

"Kalau boleh keinginannya seperti itu. Tetapi mungkin untuk jangka pendek top up dekat gerbang tol tetapi bukan di lokasi gerbang tolnya langsung," kata Desi.

Baca juga: Jasa Marga Pastikan Bisa Isi Ulang Saldo "E-Toll" di Gardu Tol

Pernyataan Jasa Marga didukung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Menurut Darmin, top up di gerbang tol pasti akan menyulitkan pengguna jalan tol yang lain.

"Jadi mungkin harus disedikan ada orang mungkin berdiri di situ (dekat gerbang tol) tapi bukan top up di pintu tolnya," kata Darmin.

Sebelumnya, pemerintah akan meniadakan pembayaran tunai diseluruh gerbang tol pada akhir Oktober 2017. Nantinya transaksi di jalan tol akan diganti dengan mengunakan kartu elektronik.

 Baca juga: Jasa Marga: Ini Penyebab Kartu Elektronik Tidak Terbaca di Gardu Tol

Kebijakan ini dilakukan untuk mendukung gerakan non tunai yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan efisiensi sistem pembayaran tol.