Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Soekarno-Hatta Duduk di Peringkat 7 Bandara Paling Terkoneksi di Dunia

Kompas.com - 07/10/2017, 11:59 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menempati peringkat ke-7 dunia bandara paling terkoneksi berdasarkan data Top 50 Megahubs International Index 2017.

Indeks tersebut dirilis oleh perusahaan yang berbasis di UK, Air Travel Intelligence dengan menggunakan basis data international seat capacity sejak Juli 2016 hingga Juli 2017.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapat nilai indeks konektivitas 256 atau hanya terpaut 1 poin dari Bandara Internasional Changi, Singapura, yang meraih nilai 257.

Nilai indeks itu menggambarkan bahwa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat sekitar 35.000 kemungkinan konektivitas internasional dalam 1 hari.

(Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Paling Terkoneksi di Asia Pasifik, Peringkat Ke-7 di Dunia)

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 60 juta penumpang per tahun dan terus meningkat. 

"Guna mengakomodir tumbuhnya permintaan penerbangan dari berbagai negara ke depannya maka AP II kini tengah melakukan pengembangan, baik itu di sisi udara maupun sisi darat sehingga bandara ini dapat maksimal dalam memanfaatkan potensinya," ujar dia, Sabtu (7/10/2017)

Awaluddin mengungkapkan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga terdapat rute internasional tersibuk ke-2 di dunia yaitu Jakarta-Singapura dengan jumlah penumpang mencapai 322.488 setiap bulannya. 

"Hal ini menandakan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta mampu mempertahankan stabilitas operasional bahkan semakin baik dengan sejumlah rute baru yang dibuka baik itu penerbangan domestik maupun internasional," imbuh dia. 

Terkait infrastruktur, tutur Awaluddin, AP II tengah melakukan pengembangan secara masif yang mencakup tiga sektor yaitu pembangunan Bandara (airport) yakni revitalisasi Terminal 1 dan 2, pembangunan Terminal 3 dan 4, serta peningkatan kapasitas Runway 1 dan 2, lalu pembangunan Runway 3.

Sektor lainnya adalah Aksesibilitas (Accessibility) yakni dengan menghadirkan layanan transportasi kereta api baik itu jalur commuter rail maupun express rail. 

"Di samping Airport dan Accessibility, AP II juga mengembangkan sektor bisnis penunjang yang dalam hal ini disebut dengan Arena. Sektor Arena ini merupakan upaya AP II dalam meningkatkan pendapatan dari non aeronautika dengan membangun cargo village, integrated building, dan skycity," kata dia.

Melalui pengembangan sektor Airport, Accessibility, dan Arena, maka Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk secara maksimal menjadi bandara kebanggaan bangsa dan ikut menopang pertumbuhan pariwisatan dan perekonomian Indonesia. 

Dalam menentukan nilai indeks tersebut, OAG menghitung total kemungkinan konektivitas bandara untuk penerbangan datang (inbound) dan outbound (berangkat) dalam masa jendela waktu 6 jam atau six-hour window.

Sementara itu, kriteria untuk menentukan konektivitas di antaranya adalah penerbangan internasional menuju atau dari bandara tersebut (single international connections) dan penerbangan internasional yang termasuk domestik ke internasional, internasional ke domestik, serta international ke internasional.

 

 

 

Kompas TVPetugas Gabungan Periksa Senjata di Bandara Soekarno Hatta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com