Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Kuat Kenaikan Suku Bunga AS di Desember 2017

Kompas.com - 09/10/2017, 08:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Para pimpinan bank sentral AS Federal Reserve kembali memberikan sinyal kuat kenaikan suku bunga acuan AS secara bertahap.

Hal ini menyusul data serapan tenaga kerja AS yang mengecewakan pada September 2017 lantaran dampak sejumlah bencana badai. Selain itu, ekspektasi kenaikan inflasi AS juga masih tidak berubah.

"Meskipun inflasi saat ini berada di bawah target kami, saya rasa masih sesuai apabila terus melanjutkan pemangkasan pelonggaran kebijakan moneter secara bertahap," kata Presiden New York Fed William Dudley seperti dikutip dari Reuters, Senin (9/10/2017).

Beberapa pimpinan The Fed setuju dengan pernyataan Dudley. Beberapa meyakini bahwa kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) dilakukan pada Desember 2017, namun mereka juga skeptis terhadap inflasi.

Presiden Atlanta Fed Raphael Bostic menyatakan dirinya terus meyakini bank sentral harus menaikkan suku bunga acuan lagi pada akhir tahun ini. Meskipun ia juga menyatakan bakal terus memonitor sejumlah data ekonomi.

"Inflasi akan terus meningkat karena rendahnya angka pengangguran, ini akan menjadi latar belakang kenaikan suku bunga lebih lanjut," tutur Presiden Dallas Fed Robert Kaplan.

Data serapan tenaga kerja AS turun pada September 2017, pertama kalinya dalam 7 tahun. Namun, angka pengangguran juga turun ke 4,2 persen dan upah per jam naik di atas ekspektasi.

Bulan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan dan mengumumkan dimulainya penurunan neraca sebesar 4,5 triliun dollar AS. Namun, pasar mengekspektasikan kenaikan suku bunga acuan lagi pada Desember 2017.

Hal ini khususnya setelah Gubernur The Fed Janet Yellen mengutarakan keyakinanta bahwa inflasi akan bergerak menuju target The Fed, yakni 2 persen. Adapun saat ini inflasi AS mencapai 1,4 persen.

Para pelaku pasar pun mengekspektasikan tiga kali kenaikan suku bunga acuan AS pada tahun 2018 mendatang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com