Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pindad Disuntik Rp 700 Miliar untuk Tingkatkan Produksi Munisi

Kompas.com - 10/10/2017, 06:21 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah menyalurkan dana Rp 700 miliar kepada PT Pindad (Persero) untuk meningkatkan produksi munisi kaliber kecil (MKK).

Penyaluran dana itu melalui penyertaan modal negara (PMN) dan mulai diserap untuk memperluas pabrik MKK yang ada di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose mengatakan, perluasan pabrik MKK menghabiskan Rp 400 miliar. Sementara sisanya digunakan untuk pengembangan lini produksi munisi kaliber besar (MKB) serta untuk mendukung direktorat teknologi dan pengembangan alat simulator.

"Diharapkan awal 2019 sudah berproduksi," katanya saat peletakan batu pertama perluasan pabrik munisi PT Pindad (Persero) di Turen, Kabupaten Malang, Senin (9/10/2017).

Dikatakannya, kemampuan produksi MKK oleh PT Pindad saat ini masih mencapai 165 juta butir per tahun.

"Dengan adanya pabrik yang baru ini kami berharap produksi PT Pindad untuk MKK akan naik menjadi 275 juta butir pertahun," katanya.

Meski demikian, jumlah 275 juta butir MKK pertahun belum memenuhi total kebutuhan MKK di sektor domestik. Abraham menyebutkan, MKK yang dibutuhkan oleh TNI-Polri, kementerian dan untuk olahraga jauh di atas jumlah itu.

"Hal ini masih jauh dari kapasitas yang dibutuhkan oleh TNI-Polri atau kementerian yang lain dan untuk olahraga. Mungkin dua atau tiga kali dari kapasitas produksi PT Pindad yang 275 per tahun," jelasnya.

Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, pengembangan produksi PT Pindad sebagai BUMN penyedia alat pertahanan negara harus terus ditingkatkan.

"Dalam menghadapi tantangan global penting dimulai dari inovasi militer. Salah satu penumpangnya adalah industri pertahanan militer," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com