Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Minta Pengguna Uang Elektronik Diberi Diskon Tarif Tol

Kompas.com - 11/10/2017, 22:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau agar pengguna e-toll (kartu elektronik) diberi diskon tarif tol.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menjelaskan, kompensasi itu diberikan karena pengguna e-toll turut menyukseskan program pemerintah. Rencananya, pembayaran tarif tol akan dilakukan secara non tunai mulai 31 Oktober 2017.

"YLKI mendesak Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol dan pengelola tol memberikan insentif tarif pada pengguna tol yang sudah menggunakan e-toll. Pengguna e-toll harus diberikan diskon terhadap tarif tolnya karena telah membantu program pemerintah," kata Tulus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/10/2017).

Tulus menjelaskan, konsep ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada Lebaran lalu, yakni pemudik yang menggunakan e-toll diberi diskon 25 persen. Selain itu, ia mengimbau pengelola tol untuk mengupgrade mesin card reader e-toll.

Tulus berpandangan, transaksi e-toll kerap terkendala oleh faktor konsumen yang belum terbiasa menggunakan sistem non tunai dan lambatnya respon mesin card reader. "Hal ini membuat transaksi lebih lama," kata Tulus.

YLKI juga mengimbau pengelola jalan tol memperbanyak akses isi ulang e-toll. Terutama di area sekitar pintu masuk jalan tol serta di rest area.

Untungkan pengelola 

Di sisi lain, YLKI berpandangan penggunaan e-toll secara keseluruhan lebih banyak menguntungkan pengelola jalan tol, dibanding konsumen.

Tulus mengatakan, pandangan itu disebabkan karena pengelola jalan tol tidak perlu lagi pusing menyiapkan uang recehan sebagai kembalian kepada konsumen. Menurut Tulus, jumlah uang recehan yang perlu disiapkan untuk kembalian mencapai puluhan miliar rupiah tiap harinya.

"Hampir semua konsumen memerlukan uang kembalian saat membayar tarif tol," kata Tulus.

Pengguaan e-toll, lanjut dia, juga menguntungkan Bank Indonesia. Pasalnya, biaya cetak uang menjadi turun. Apalagi antara nilai uang dengan biaya produksi pembuatan uang lebih besar biaya produksinya, khususnya untuk mata uang pecahan kecil.

YLKI juga meminta transparansi jumlah pengguna jalan tol. Penggunaan e-toll akan memberi kepastian jumlah pengguna tol, dan meminimalisasi upaya manipulasi jumlah pengguna tol. Selain itu, penggunaan e-toll juga meminimalisasi manipulasi pendapatan pengelola jalan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com