Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Group Bangun Perumahan untuk Pegawai di Batam

Kompas.com - 12/10/2017, 12:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Lion Group membangun fasilitas Lion Residence di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Lion Residence adalah fasilitas perumahan untuk para pegawai hanggar perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO) Lion Group, Batam Aero Technic (BAT).

Perumahan ini juga diperuntukkan bagi pegawai Lion Group yang bertugas di Batam. Pembangunan fasilitas perumahan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Sarana Global Utama selaku pengembang.

(Baca: Lion Air Group Boleh Terbang ke Eropa, Presdir Girang)

Perumahan ini dibangun dengan mengusung konsep rumah murah. Lion Air Group akan membangun sekitar 600 rumah di atas lahan seluas 88.329 meter persegi.

Rumah tersebut dibagi dalam tipe 30, tipe 38, dan tipe 45. Harga yang ditawarkan adalah harga subsidi di bawah Rp 150 juta.

Adapun untuk harga dengan range Rp 150 juta hingga Rp 500 juta akan dikenakan pembayaran berjenjang atau cicilan dengan bunga fix 7,75 persen selama 20 tahun.

"Perumahan ini dibangung khusus bagi anggota BPJS Ketenagakerjaan, dan Lion Air Group merupakan salah satunya," kata Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait di Batam, Kamis (12/10/2017).

(Baca: Gelontorkan Rp 500 Miliar, Lion Air Group Bangun Pusat Pelatihan "Lion City")

Edward menambahkan, bersama dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan hal ini juga dilakukan dalam mendukung program pemerintah untuk membangun 1 juta rumah murah.

"Lion Air Group berharap dengan adanya fasilitas ini dapat semakin memenuhi kebutuhan primer para pegawai untuk memiliki huniannya sendiri," ungkap dia.

Perumahan tersebut berjarak sekitar 3 kilometer dari hanggar BAT dan Bandara Internasional Hang Nadim.

Dengan demikian, kata Edward, para pegawai BAT dapat secara efisien bermobilisasi dari rumah ke tempat kerja.

Kompas TV Keberangkatan pesawat Lion Air asal Denpasar tujuan Jakarta terpaksa dibatalkan, setelah seorang penumpang mengancam telah membawa bom. Pesawat yang hendak lepas landas itu, kemudian kembali ke apron dan para penumpang dievakuasi. Pelaku hingga kini masih diinterogasi polisi. Peristiwa ini terjadi saat Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulazis masih berada di Bali untuk berlibur setelah kunjungan kenegaraan di Indonesia. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, langsung turun tangan menyelesaikan kasus ancaman bom di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sementara itu, kepanikan terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, saat seorang penumpang berteriak pesawat akan meledak karena bom seusai lepas landas. Pelaku ternyata adalah seorang warga negara Arab Saudi. Menyikapi kasus ini, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia langsung mendatangi pelaku di lokasi pemeriksaan di sebuah hotel di Kuta, Badung. Dari hasil pemeriksaan, diketahui kasus ini akibat salah komunikasi antar-penumpang. Pelaku pun langsung diizinkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan tak dideportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com