Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kemajuan Pembentukan Holding Pertambangan?

Kompas.com - 13/10/2017, 15:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin menjelaskan hingga kini proses pembentukan holding BUMN pertambangan dalam tahap penyusunan dasar hukum.

Adapun PT Inalum akan menjadi induk dalam holding BUMN tambang. Saat ini perusahaan sedang dalam penyusunan PP (Peraturan Pemerintah) khusus untuk pemindahan kepemilikan tersebut. 

"Karena tadinya Aneka Tambang, PT Timah, dan Bukit Asam dimiliki langsung oleh negara, nanti akan dipindahkan ke Inalum," kata Budi, di kantornya di Energy Building, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2017).

PT Inalum akan menjadi induk dan membawahi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

(Baca: Menteri Rini Tugaskan Inalum Comot Saham Freeport Tanpa Holding)

 

Dia menjelaskan, pembentukan holding membutuhkan PP tersebut dan ditargetkan dalam satu bulan ini sudah rampung.

Menurut dia, mesti ada proses formal yang dijalankan dalam pembentukan holding, karena perusahaan yang bergabung merupakan perusahaan terbuka.

"Jadi kan harus ada 45 hari pemberitahuan sebelum dibahas dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) Luar Biasa. Di RUPS-LB itu secara formal dipindahkan kepemilikannya dari negara ke Inalum," kata Budi.

Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan adanya 6 holding BUMN. Yakni holding energi, pertambangan, perbankan, perumahan, pangan, dam konstruksi.

(Baca: Budi Gunadi Sadikin Resmi Jabat Bos Inalum)

 

Budi menjelaskan, Rini menginginkan holding energi dan pertambangan yang terbentuk terlebih dahulu dibanding yang lainnya.

Hal itu pula yang membuat Rini menunjuk Budi Sadikin menjadi Direktur Utama PT Inalum dan memimpin holding pertambangan.

Kompas TV Rapat umum pemegang saham Pertamina menyetujui Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com