Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pemimpin yang Optimistis Membawa Aura Positif dan Dinamis?

Kompas.com - 15/10/2017, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi pemimpin bukan perkara yang mudah. Bisa dikatakan menjadi pemimpin merupakan posisi yang menuntut seorang individu harus bijak dalam menjalankan perannya.

Sering orang-orang beranggapan bahwa memimpin hanyalah sekadar jabatan atau posisi yang tinggi dengan kompensasi yang tinggi pula.

Lebih dari itu sebenarnya memimpin bisa diumpamakan sebagai seni. Selain itu, memimpin juga bukanlah semata-mata memberikan perintah ini dan itu.

Memimpin tak ubahnya mendorong sekaligus menggerakkan dan menginspirasi tim yang dipimpinnya.

Ada hal yang menjadikan individu sebagai seorang pemimpin yang baik. Hal yang menjadi sifat yang mesti dimiliki seorang pemimpin, yaitu sifat optimis.

(Baca: Tips Pimpin Rapat yang Efektif Agar Karier Cemerlang)

Dengan sifat optimistis, seorang pemimpin dapat membawa aura positif kepada timnya. Karena itu, inilah kenapa seseorang yang punya sifat optimis cocok untuk jadi pemimpin.

1. Pemimpin yang Optimistis Cenderung Cari Solusi Ketimbang Marah-Marah

Sifat optimis yang melekat pada seseorang biasanya akan membuat mereka berpikir untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.

Mereka cenderung berpikir bagaimana memecahkan masalah dan berpikir bagaimana mengantisipasi agar terhindar dari permasalahan serupa.

Pemimpin yang optimis cenderung mencari solusi daripada mencari “kambing hitam” kemudian marah-marah atas permasalahan yang terjadi.

Sifat optimis yang dimiliki pemimpin tentu akan mendorong tim yang dipimpinnya untuk berorientasi mencari pemecahan atas permasalahan yang terjadi.

2. Pemimpin Optimistis Memilih Coba Dulu Bukannya Berpikir tentang Kegagalan

Sifat inilah yang menjadikan seseorang dengan sifat optimis akan membawa aura positif bagi timnya. Sesorang dengan sifat optimis akan selalu menemukan cara dan berpikir untuk mencari jalan keluar untuk mencapai tujuannya.

Dengan begitu, mereka tidak akan takut gagal. Mereka akan mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan dan menjadikannya pijakan untuk melakukan lebih baik dari sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com