KOMPAS.com - Dengan asumsi bahwa banyak rakyat Jepang yang senang menikmati produk makanan dan minuman herbal, pelaku usaha makanan dan minuman herbal asal Indonesia bisa menembus dan bersaing di Negeri Matahari Terbit itu. "Syaratnya, produk asli Indonesia itu harus menjadi tuan rumah dahulu di negeri sendiri," tutur Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menjawab pertanyaan Kompas.com pada Minggu (16/10/2017).
Dalam kesempatan itu, Irwan bertandang ke gerai Sido Muncul Herbal Corner di dalam Mal Aeon, kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. "Ini (gerai) yang pertama di mal asal Jepang di Indonesia," kata Irwan yang didampingi dua anaknya Maria Reviani dan Marco Jonathan dalam kesempatan itu.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa pada April tahun ini, pihak Mal Aeon yang justru meminta kepada emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode SIDO itu untuk membuka gerai jamu herbal di mal tersebut. "Kami merespons permintaan itu," katanya. (Baca: Setahun, Aeon Mall BSD City Dikunjungi 12 Juta Orang)
Alhasil, per akhir Juli itu, gerai yang menempati lahan sekitar 8 meter persegi itu rampung dibuat sekaligus diperkenalkan kepada pengunjung mal. "Saya apresiasi kepada pihak Mal Aeon," tutur Irwan, generasi ketiga SIDO tersebut.
Irwan tidak menampik bahwa Sido Muncul Herbal Corner merupakan salah satu strategi SIDO masuk ke pasar ekspor, khususnya Jepang. Secara resmi, SIDO masuk ke Jepang tahun ini. Pada tiga tahun pertama, SIDO menggelar fase fokus pada pengenalan produk kepada konsumen. Diharapkan, pasca-tiga tahun pertama itu, hasil penjualan di Jepang baru bisa dilihat. (Baca: Sido Muncul Masuk Pasar Filipina dan Jepang Tahun Ini)