Sektor Pariwisata Setor Devisa 11,3 Miliar Dollar AS pada 2016

PADANG, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, devisa dari sektor pariwisata Indonesia masih kalah dibandingkan devisa pariwisata Thailand. Adapun devisa Indonesia dari sektor pariwisata pada tahun 2016 sebesar 11,3 miliar dollar AS.

"Kalau dibandingkan dengan negara lain yang jumlah turisnya 3 kali lipat seperti Thailand, jumlah turis masuk 27-30 juta dibanding kita (Indonesia) tahun lalu 12 juta wisatawan (yang masuk ke Indonesia). Devisa pariwisata Thailand mendekati 50 miliar dollar AS," kata Mirza, seusai acara Regional Investment Forum 2017, di Hotel Grand Inna Padang, Senin (16/10/2017).

Dia berharap, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia tahun ini meningkat hingga 15 juta orang. Menurut dia, perlu dilakukan beberapa langkah agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dengan demikian, devisa yang diraih juga akan semakin banyak.

"Kalau turisnya juga lebih lama (mengunjungi Indonesia), turisnya menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di Indonesia, makan makanan yang ada di Indonesia, nonton pertunjukan seni budaya di Indonesia, dan semua akan menambah tenaga kerja di sini. Devisa masuk, sehingga membuat GDP (gross domestic product) kita dari pariwisata akan bagus," kata Mirza.

Saat ini, lanjut dia, di dalam perhitungan GDP, sektor pariwisata masih digabung dengan sektor perdagangan. Sektor tersebut berkontribusi sekitar 20 persen terhadap GDP Indonesia.

"Nanti kalau sektor pariwisata makin penting, misalnya bicara 10 tahun ke depan, tentunya pariwisata bisa menjadi suatu sektor tersendiri di dalam penghitungan GDP kita," kata Mirza.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kontribusi sektor pariwisata terus menunjukkan pertumbuhan. Pada tahun 2013 tercatat mencapai 602 juta dollar AS atau berkontribusi sebesar 1,45 persen dari total investasi nasional. Kemudian pada semester I 2017 mencapai 929 juta dollar AS atau 3,67 persen dari total investasi nasional.

Hingga tahun 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang per tahun. Dari sektor pariwisata tersebut pemerintah menargetkan jumlah devisa yang dihasilkan mencapai Rp 260 triliun.