Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rofikoh Rokhim, Ekonom Lulusan Sorbonne yang Jadi Komisaris BRI

Kompas.com - 19/10/2017, 05:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk merombak jajaran komisaris dan direksi.

Dalam RUPSLB pada Rabu (18/10/2017), disetujui bahwa Rofikoh Rokhim diangkat sebagai komisaris independen.

Siapakah Rofikoh Rokhim? 

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan Kompas.com dari berbagai sumber, Rofikoh Rokhim, SE, SIP, DEA, PhD yang lahir pada tahun 1971 adalah seorang ekonom.

Mengutip situs resmi Universitas Indonesia (UI), Rofikoh adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan strata pendidikan terakhir S3.

Ia juga memegang dua gelar sarjana sekaligus dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni sarjana ekonomi dan ilmu administrasi negara.

Rofikoh tercatat sebagai alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM jurusan Ilmu Administrasi Negara tahun 1990.

Rofikoh menempuh pendidikan doktoral di Universite de Paris 1 Pantheon-Sorbonne, Prancis. Setelah menyelesaikan pendidikan S3 tersebut, Rofikoh menjadi pengajar di FEB UI.

Ia meniti karier sebagai seorang jurnalis pada harian Bisnis Indonesia, bahkan selama 15 tahun.

Rofikoh pun kerap menjadi anggota komite audit, komite risiko, komite SDM dan konsultan untuk lembaga internasional, institusi pemerintahan, BUMN maupun perusahaan swasta.

Rofikoh menjabat Komisaris Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sejak November 2015.

Ia pun aktif pada kegiatan sosial dengan menjadi Board of Advisor di Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Board di Perkumpulan Article 33, organisasi nirlaba di bidang pencegahan narkoba di kalangan remaja dan organisasi nirlaba di bidang sosial ekonomi.

Sebagai informasi, selain mengangkat Rofikoh sebagai Komisaris Independen, RUPSLB BRI pada Rabu (18/10/2017) juga memutuskan untuk memberhentikan secara hormat Adhyaksa Dault pada jabatan tersebut.

Kompas TV Kompas Bisnis akan membahas ekspor yang menjadi penopang ekonomi di triwulan pertama 2017 dengan ekonom Universitas Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com