Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta CSR Perusahaan Tak Hanya Bantuan Barang

Kompas.com - 19/10/2017, 11:05 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

BENGKALIS, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) menghimbau seluruh perusahaan untuk tidak hanya memberikan bantuan saja kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsiblity (CSR), akan tetapi, juga menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat sekitar.

"Perusahaan melakukan CSR itu lumrah, tetapi harus bisa menghubungkan masalah dan penyelesaiannya bagaimana," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK, Karliansyah saat ditemui di Komplek Kilang Pertamina RU II Sei Pakning, Bengkalis, Riau.

Karliansyah mencontohkan, CSR yang dilakukan oleh PT Pertamina, yang mengajak masyarakat di sekitar kilang Pertamina Sei Pakning untuk mengalih fungsi lahan gambut bekas kebakaran menjadi pertanian nanas. 

Hal ini menurut dia, menyelesaikan masalah kebakaran lahan gambut yang sering melanda daerah tersebut. Dengan adanya pertanian tersebut, tutur Karliansyah, juga dapat menambah perekonomian masyarakat sekitar. 

"Ini format yang bagus, masyarakat diajak. Tadi dengan menanam nanas 1 hektare itu hasilnya Rp 17 juta dan meningkat sekarang jadi 4,5 hektare. Ini luar biasa," tutur dia.

Karliansyah menambahkan, adanya alih fungsi lahan gambut dapat membantu upaya pemerintah mengurangi kebakaran lahan Gambut. Dia mengungkapkan, lahan gambut yang terbakar setiap tahun luasnya menurun. 

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luasan kebakaran lahan gambut di Provinsi Riau setiap tahunnya menurun. Pada tahun 2015 luas lahan gambut yang terbakar mencapai 183.809 hektare. Namun pada tahun 2016, luasan kebakaran menurun menjadi 85.220 hektare, sedangkan pada tahun ini semakin menurun dengan luasan kebakaran mencapai 6.841 hektare. 

"Itu luar biasa penurunannya, karena pemerintah kompak. Mulai dari TNI dan Kepolisian ikut memadami kebakaran. Sebab kalau tidak diatasi Rp 222 triliun akan hilang begitu saja akibat kebakaran," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com