Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitsubishi Diminta Tambah Nilai Investasi di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2017, 10:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mendorong Mitsubishi Corporation agar terus berinvestasi di Indonesia sekaligus meningkatkan kemitraan dengan para pelaku industri lokal.

Hal ini disampaikan Menperin Airlangga saat bertemu dengan Senior Executive Vice President Mitsubishi Corporation Regional CEO Asia & Oceania, Eiichi Tanabe di Tokyo, Jepang.

Perusahaan raksasa Jepang tersebut memiliki potensi besar untuk memacu pengembangan daya saing dan produktivitas di berbagai sektor manufaktur dalam negeri.

“Sejumlah anak perusahaan dan afiliasi Mitsubishi Corporation mampu terlibat dalam berbagai kegiatan usaha skala global. Ini menjadi peluang besar kita ke depannya,” kata Menperin melalui keterangan resmi, Jumat (20/10/2017).

Menperin menyampaikan, pihaknya telah meminta kelompok usaha Mitsubishi untuk lebih banyak menanamkan modalnya di sektor garmen.

Hal ini guna mendukung upaya Indonesia melakukan revitalisasi industri tekstil, dengan meningkatkan kapasitas produksi serat rayon.

“Rayon sebagai basis material baru. Apalagi, Indonesia akan memproduksi rayon dalam jumlah besar yang berbasis forest pulp,” ujarnya.

Bahkan, setelah membentuk joint venture dengan Uniqlo selaku perusahaan pakaian Jepang, Mitsubishi diyakini dapat menjadi mitra yang kuat untuk memperluas pasar ekspor bagi produk tekstil Indonesia. Saat ini, Uniqlo memiliki lebih dari 12 gerai di Jakarta dan kota lainnya.

“Selain itu, Indonesia sudah punya satu fasilitas produksi yang memasok ke Uniqlo sehingga ini bisa terintegrasi,” tutur Airlangga.

Selain di sektor garmen, Menteri Airlangga mendorong juga Mitsubishi gencar berinvestasi di sektor petrokimia.

Langkah agresif ini seperti yang dilakukan anak perusahaannya di Indonesia, Asahi Glass melalui PT Asahimas Flat Glass Tbk dalam memperluas pabriknya yang memproduksi soda kostik dan kaca.

"Industri kaca merupakan sektor yang potensial, karena sudah mampu ekspor," tegas Airlangga.

Kompas TV Plastik jenis proletilin, polipropilin dan polistrin diubah menjadi cairan bahan bakar pengganti BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com