Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo Nasabah Berkurang Rp 1.000, Ini Penjelasan BNI

Kompas.com - 20/10/2017, 21:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar kabar di media sosial bahwa saldo nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk hilang Rp 1.000 saat dicek pada mesin ATM. Terkait hal ini, pihak BNI memberikan penjelasannya.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menjelaskan, saat ini BNI tengah melakukan proses maintenance atau pemeliharaan terkait adanya produk baru Tapenas SiMuda. Perubahan dilakukan melalui setting parameter yang terkait dengan biaya, sebesar Rp 1.000.

"Perubahan parameter fee ini berdampak pada produk lain, di luar Tapenas SiMuda," kata Kiryanto ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (20/10/2017).

Atas kejadian ini, imbuh Kiryanto, saat ini sedang dilakukan proses reverse atau pengembalian terhadap rekening-rekening yang seharusnya tidak dibebani biaya sebesar Rp 1.000. Dengan selesainya proses reverse atau pengembalian ini, maka nantinya tidak ada kerugian finansial baik dari sisi nasabah maupun bank.

Kejadian ini, tutur dia, bukan karena adanya peretas atau permasalahan keamanan teknologi informasi (TI), namun karena efek dari implementasi proses pemeliharaan. Sesuai dengan visinya, tutur Kiryanto, BNI terus mengupayakan peningkatan kualitas layanan kepada seluruh nasabahnya.

"Sekiranya proses maintenance yang dilakukan BNI telah membuat kenyamanan nasabah terganggu, secara terbuka BNI menyampaikan permohonan maaf. BNI berupaya keras proses dana yang terdebet dapat diselesaikan secepatnya," ungkap Kiryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com