Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Bakal Tenggelamkan 90 Kapal

Kompas.com - 21/10/2017, 08:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, gencar memerangi Illegal, Unreported and Unregulated ( IUU ) Fishing. Adapun Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan yang berperan menjadi "komandan perang" dan sudah menenggelamkan 317 kapal pelaku IUU Fishing.  Susi menyebut, saat ini masih ada kapal pencuri ikan yang akan kembali ditenggelamkan.

"(kapal pencuri ikan) yang siap ditenggelamkan ada 90-an," kata Susi, di rumah dinas kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).

Kebijakan itu sesuai dengan amanat Undang-undang 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Kapal-kapal yang ditenggelamkan berasal dari berbagi negara, mulai dari China, Vietnam, Filipina, hingga Malaysia. Penenggelaman tersebut dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Susi mengatakan, hasil penenggelaman kapal tersebut membuat stok ikan meningkat 100 persen. Selain itu, nilai tukar nelayan juga meningkat, karena ikan dapat diakses dari mana saja.

Baca juga: Baca juga : Susi: Kali Ini Kita Buktikan, Negara Menang Lawan Mafia!

Susi juga menyebut, selama tiga tahun terakhir, konsumsi ikan makin meningkat. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat konsumsi ikan pada tahun 2014 sebanyak 38,14 kilogram per kapita, kemudian naik menjadi 41,11 kilogram per kapita pada 2016, dan ditargetkan naik lebih signifikan menjadi 47,12 kilogram per kapita pada akhir 2017.

Di sisi lain, Susi menyebut impor ikan ke Indonesia turun 70 persen.

"Kemudian sekarang masyarakat senang banyak pabrik-pabrik yang dulu mati, mulai hidup lagi. Tapi memang ada 10 pabrik yang akhirnya tutup karena memang mereka juga dari dulu tidak kerja, itu adalah perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan kegiatan kapal asing pencuri ikan di sini," kata Susi.

Kompas TV Susi Pudjiastuti sempat panik di awal acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com