PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Penjualan mobil bekas di Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, anjlok hingga lima puluh persen dari rata-rata penjualan per bulan.
“Rata-rata dalam sebulan hanya terjual sebanyak empat sampai lima unit mobil bekas berbagai merk,” kata Manajer Andhara Motor Pangkal Pinang, Muhammad Kholil saat berbincang dengan kompas.com, Jumat (20/10/2017).
Menurut Kholil, angka penjualan anjlok dibanding beberapa tahun sebelumnya yang bisa mencapai 10-12 unit per bulan.
Lesunya usaha penjualan mobil bekas, kata Kholil, disebabkan roda perekonomian daerah yang melambat, imbas dibatasinya usaha penambangan timah.
(Baca: Tips Menjalankan Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Agar Laku di Pasaran)
Banyak pelaku usaha penambangan skala kecil yang beralih ke sektor perkebunan karena regulasi yang dibuat pemerintah.
Di Kepulauan Bangka Belitung kini dicanangkan ekonomi pasca-timah, dengan mendorong sektor perkebunan lada dan karet serta sektor pariwisata.
“Perputaran uang di sektor perkebunan kalah cepat dibanding sektor usaha pertambangan timah,” kata Kholil.
Menyiasati sepinya pembeli, pengusaha pun menggandeng perusahaan leasing untuk memberikan kredit.
Mobil bekas yang dijual berkisar Rp 90 juta hingga Rp 200 juta tergantung merk dan tahun pembuatan.
Kondisi perekonomian yang sulit juga dirasakan Agus, yang berprofesi sebagai karyawan swasta.
Ia bahkan menjual mobil bekas miliknya, lantaran kesulitan mengeluarkan ongkos operasional dan perawatan.
Untuk kendaraan sehari-hari, Agus pun menggunakan motor bebek keluaran tahun 2010. "Jaman sekarang sulit beli mobil,” ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.