Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Pekerja Keberatan Penerapan Transaksi Non-Tunai di Gardu Tol

Kompas.com - 23/10/2017, 16:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk menerapkan transaksi nontunai pada gardu tol secara serentak pada 31 Oktober 2017 mendatang mendapat pertentangan dari berbagai serikat pekerja di Indonedia.

Serikat pekerja menganggap penerapan transaksi nontunai pada gerbang tol akan berdampak pada tersisihnya petugas gardu tol, karena akan digantikan oleh mesin card reader untuk transaksi nontunai dengan uang elektronik.

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) Mirah Sumirat menegaskan, pihaknya menolak Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang tengah dilakukan oleh pemerintah termasuk transaksi pada gardu tol.

"Terkait tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), itu kebohongan besar. Pasti ada PHK," kata Mirah dalam diskusi dengan serikat pekerja di Gedung Wisma Antara, Jakarta, Senin (23/10/2017).

(Baca: Jasa Marga Tegaskan Tidak Ada PHK Karyawan )

Mirah mengatakan, pihaknya bukan anti perkembangan teknologi, tetapi harus ada solusi terbaik agar tidak merugikan para pekerja gardu tol.

Sedangkan, untuk penawaran program alih profesi yang dilakukan operator tol Jasa Marga, pihaknya menilai kebijakan tersebut tetap tidak mampu mengakomodir seluruh petugas gardu tol.

"Itu baru disediakan oleh Jasa Marga. Bagaimana dengan operator jalan tol lainnya?" ungkap Mirah.

Mirah menambahkan, adanya pandangan bahwa penerapan transaksi elektronik atau non tunai pada gardu mampu lebih cepat dari pada petugas gardu, hal ini tidak dapat dibenarkan. Sebab, dibeberapa lokasi masih saja terjadi antrean kendaraan.

"Itu bisa kita lihat dari kebijakan nontunai tapi masih banyak yang macet di gerbang tol," jelasnya.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan akibat penerapan transaksi nontunai di gardu tol. Karyawan Jasa Marga akan dialih profesi ke bidang lain. 

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Jasa Marga Kushartanto mengatakan, alih profesi tersebut merupakan bagian dari program yang disediakan khusus perseroan untuk penerapan transaksi nontunai. 

Kompas TV Bank Indonesia menyatakan perbankan penerbit uang elektronik diperbolehkan menarik biaya transaksi isi ulang.


"Pertama, bahwa tidak ada PHK. Program tersebut terdapat pendidikan dan pelatihan kepada karyawan untuk menempatkan di bidang lain," ujar Kushartanto.

Kushartanto mengungkapkan, terdapat 600 karyawan sampai 1.300 karyawan yang bekerja di gardu tol akan dialih profesi ke bidang lain. 

Halaman Berikutnya
Halaman:



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com