Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Beberkan Alasan Bentuk Holding BUMN Tambang

Kompas.com - 24/10/2017, 13:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembentukan holding tambang dan migas dapat terwujud tahun 2017 ini.

Adapun PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) alias Inalum akan menjadi induk dan membawahi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

"Kita itu pada dasarnya mengambil kekayaan dari tanah atau bumi. Tentunya yang harus coba kita lakukan adalah bagaimana kita meningkatkan nilai seoptimal mungkin," kata Rini, dalam acara "Satu Meja Eksklusif" yang ditayangkan di Kompas TV, Senin (23/10/2017) malam.

Selama ini, peningkatan nilai dari perusahaan BUMN sektor tambang masih lemah. Selain itu, proses hilirisasi juga tidak terjadi.

(Baca: Menteri Rini: Tak Ada Resistensi dalam Pembentukan Holding Company)

Dengan demikian, BUMN tambang ini melakukan penambangan sendiri-sendiri. Rini mengungkapkan, holding akan membuat efisiensi dalam penambangan.

"Kemudian yang utama bahwa holding company harus melakukan hilirisasi. Seperti bauksit itu bahan baku dari aluminium, nah kalau aluminium diproses dan kemudian jadi, umpamanya jadi frame pintu atau komponen mobil, nilai tambah bisa 32 kali," kata Rini.

Rini menyebut, instansinya mesti terus melakukan sosialisasi pembentukan holding company kepada masyarakat.

Khususnya kepada karyawan dan manajemen perusahaan BUMN tersebut. Rini menegaskan tidak akan ada perbedaan yang terjadi setelah perusahaan tergabung dengan lainnya.

Justru holding company membuat biaya semakin efisien. Selain itu, Rini berharap, holding company dapat semakin meningkatkan keuntungan.

"Inilah yang kami lakukan, sosialisasi dan ini sudah terselesaikan, semua sudah sangat mendukung. Dari sisi regulator, masyarakat, maupun dari dalam (internal)," kata Rini.

Rini sebelumnya menginginkan adanya 6 holding BUMN. Yakni holding energi, tambang, perbankan, perumahan, pangan, dam konstruksi.

Rini menginginkan holding energi dan tambang yang terbentuk terlebih dahulu dibanding yang lainnya. Sebab, holding tambang juga ditugaskan mengambil alih 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Kompas TV Kementerian BUMN Minta Tender Transjawa Dirampungkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com