Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia: Transaksi Non-tunai di Jalan Tol Capai 89 Persen

Kompas.com - 26/10/2017, 12:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eni V Panggabean mengatakan, pihaknya sebagai otoritas bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah berupaya untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran elektronik pada ruas tol di seluruh Indonesia.

Eni mengatakan, implementasi elektronikfikasi jalan tol telah dilakukan dengan menggunakan uang elektronik.

"Berdasarkan data terakhir 23 Oktober transaksi nontunai pada jalan tol telah mencapai 89 persen di tingkat nasional dan 93 persen di wilayah Jabodetabek, dan bahkan ada empat ruas yang sudah 100 persen," kata Eni dalam acara Forum Ekonomi, kerja sama antara Bank Indonesia dan Harian Kompas di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

(Baca: Serikat Pekerja Keberatan Penerapan Transaksi Non-Tunai di Gardu Tol)

Eni mengatakan, jelang pelaksanaan pembayaran nontunai secara serentak pada 31 Oktober mendatang, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Kami terus melakukan sosialisasi, tapi memang kami sadari ini harus dilakukan tanpa lelah. Yang perlu di perhatikan adalah first time user, misalnya dari luar Jakarta dan ke Jakarta mau masuk tol tapi belum punya uang elektronik, kami tentu tidak boleh lelah melakukan edukasi," jelas Eni.

Menurutnya, semangat pemerintah untuk terus meningkatkan transaksi nontunai di Indonesia, dilaksanakan guna menjawab kebutuhan masyarakat dan juga mengikuti perkembangan teknologi informasi.

"Inovasi pembayaran, transportasi publik telah menerapkan sistem elektronic ticketing, penerapan sistem tersebut sudah dapat kita lihat di berbagai moda transportasi publik seperti Transjakarta, Batik Solo Trans, Trans Jogja dan kereta komuter Jakarta," kata Eni.

Eni mengungkapkan, kedepan arah pengembangan sektor transportasi oleh pemerintah akan semakin terintegrasi dengan yang lain, dan tentu saja memerlukan dukungan elektronifikasi di sisi pembayaran.

Kompas TV Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia memprediksi pemberlakuan layanan non tunai di gerbang tol akan memangkas lebih dari 10.000 karyawan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com