Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pihak Ketiga BCA Rp 574,4 Triliun

Kompas.com - 26/10/2017, 19:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia (BBCA) melaporkan dana pihak ketiga meningkat sebesar 16,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 574,4 triliun pada akhir September 2017. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan DPK itu ditopang oleh pertumbuhan dana deposito serta rekening giro dan tabungan (CASA).

"Pertumbuhan dana pihak ketiga ditopang oleh dana deposito yang tumbuh sebesar 36,0 persen yoy menjadi Rp 146,4 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 74,5 persen terhadap total dana pihak ketiga," kata Jahja, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).

Dana CASA tumbuh menjadi Rp 428,0 triliun pada akhir September 2017. Jahja melaporkan, di dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 14,7 persen yoy menjadi Rp 144,7 triliun. Sedangkan dana tabungan meningkat 9,3 persen yoy menjadi Rp 283,3 triliun.

Pertumbuhan dana pihak ketiga juga menopang pertumbuhan laba bersih BCA pada kuartal III 2017. Laba bersih meningkat 11,3 persen menjadi Rp 16,8 triliun dari Rp 15,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian laba tersebut juga disumbang oleh perolehan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 41,7 triliun pada kuartal III tahun 2017 dari Rp 39,7 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Pada akhir September 2017, outstanding portofolio kredit perbankan mencapai Rp 440 triliun, naik 13,9 persen year on year (yoy) didorong oleh segmen korporasi dam konsumer. Kredit korporasi berkontribusi sebesar Rp 161,5 triliun, tumbuh 21,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kredit konsumer tercatat sebesar Rp 128,3 triliun, meningkat 20,6 persen yoy. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 26,8 persen yoy menjadi Rp 78,8 triliun. Kredit kendaraan bermotor dan kartu kredit masing-masing meningkat 11,4 persen yoy menjadi Rp 38,5 triliun dan 13,4 persen yoy menjadi Rp 11 triliun. Kredit komersial dan UKM tercatat sebesar Rp 150 triliun meningkat 2,4 persen yoy.

Pada akhir September 2017, rasio kredit bermasalah alias NPL perbankan berada pada level 1,5 persen. Total cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,8 triliun, meningkat 13,6 persen dibandingkan posisi yang sama tahun 2016. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah sebesar 190,8 persen. Rasio kredit terhadap pendanaan sebesar 74,7 persen dan rasio kecukupan modal atau CAR mencapai 23,6 persen.

"Kami mempertahankan posisi dalam bisnis inti perbankan transaksi dan penyaluran kredit, menjaga portofolio kredit yang terdiversifikasi dan sehat, sekaligus mempertahankan posisi Iikuiditas, dan permodalan yang solid. Ke depannya, BCA akan tetap berhati-hati dan mempertahankan pendekatan bisnis secara prudent," kata Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com