Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mbak Rom Berbelanja di Pasar Rejowinangun

Kompas.com - 27/10/2017, 15:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Yohana Romini masih ingat los ikan dan daging di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang dengan gang-gang antara yang becek. Acap, bau amis ikan menusuk hidung.

Lantas, jika musim kemarau tiba, lalat begitu banyak beterbangan. "Tapi, sekarang sudah enggak ada," kata perempuan yang karib dipanggil Mbak Rom itu menjawab pertanyaan Kompas.com melalui media sosial, pagi tadi.

Pasar Rejowinangun, seturut informasi pada laman dpp.magelangkota.go.id luasnya sekitar 24.000 meter persegi. Letaknya di simpang Jalan Mataram dan Jalan Pemuda di Kecamatan Magelang Selatan. Ada 3029 pedagang yang mencari nafkah di situ.

Hari pasaran di pasar yang pernah terbakar pada 2008 dan direnovasi sejak 2011 itu ada tujuh. "Sekarang pasarnya bersih. WC-nya juga. Tapi, kalau ke WC harus bayar Rp 2.000," jawab perempuan paruh baya itu.

Pasar Rejowinangun dengan tampilan kekinian itu, imbuh Mbak Rom, masih menyisakan kenangan. Semasa kecilnya, ia suka menikmati sajian khas soto maupun sop senerek atau sop kacang merah di lantai dasar pasar itu. Warung tempat makan itu hanya berdinding anyaman bambu. Kursi tempat duduk berbentuk panjang dari kayu.

Pedagang daging sapi di Pasar Rejowinangun Kota Magelang Jawa Tengah, Senin (10/8/2015).KOMPAS.com/Ika Fitriana Pedagang daging sapi di Pasar Rejowinangun Kota Magelang Jawa Tengah, Senin (10/8/2015).

Sudah barang tentu, di kiri kanan tempat makan itu, saat kesibukan memuncak di Pasar Rejowinangun, banyak orang berlalu-lalang. Barang-barang dagangan bergeletakan di sekitar tempat makan itu.

Tak ada pendingin udara di situ. Kipas angin pun tiada. Makanya, saat pengunjung ramai, hawa panas yang menimbulkan keringat badan gampang menyeruak. "Tempat makan itu juga sudah tidak ada," kata Mbak Rom, warga kawasan Jambon Wot, sekitar dua kilometer garis lurus arah Barat dari Pasar Rejowinangun.

Menurut pengamatan Mbak Rom, ada perubahan total di Pasar Rejowinangun. Los tempat berjualan sayuran ada di lantai atas bagunan tersebut. Di lantai bawah terdapat los beras, perabot hingga jamu tradisional.

Pancawara

Adalah siaran resmi Yayasan Danamon Peduli yang diterima Kompas.com pada Kamis kemarin. Siaran itu memberikan informasi bahwa Pasar Rejowinangun mendapat Anugerah Pancawara 2017 untuk kategori Pasar Rakyat Pemerintah Daerah Tipe I dan II. Inovasi di Pasar Rejowinangun bertajuk Pengembangan Pasar Rakyat sebagai Ruang Sosial Budaya. "Kami bersinergi dengan Kementerian Perdagangan untuk anugerah ini," Direktur Utama Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi.

Hadir dalam acara ini, selain Restu Pratiwi, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti, Direktur Danamon Michellina Triwardhany dan Rita Mirasari, Ketua Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli Bayu Krisnamurthi, serta Ketua Dewan Pengawas Yayasan Danamon Peduli Manggi T. Habir.

Anugerah Pancawara adalah ajang apresiasi yang diberikan kepada penggerak pasar rakyat baik pemerintah daerah, BUMD, maupun swasta yang berhasil mengelola, mengembangkan, dan melakukan inovasi untuk mencapai tujuannya demi kemajuan pasar rakyat di Indonesia.

Selanjutnya penerima Anugerah Pancawara 2017 untuk kategori Pasar Rakyat Pemerintah Daerah Tipe III dan IV adalah Pasar Sindhu Sanur, Kota Denpasar, Bali. Lalu, Anugerah Pancawara 2017 untuk kategori Pasar Rakyat Perusahaan Daerah/BUMD diraih oleh Pasar Koja Baru, PD Pasar Jaya, Jakarta Utara.

Direktur Utama Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi. Pada 2017, Kementerian Perdagangan dan Yayasan Danamon Peduli bersinergi memberikan Anugerah Pancawara 2017.Yayasan Danamon Peduli Direktur Utama Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi. Pada 2017, Kementerian Perdagangan dan Yayasan Danamon Peduli bersinergi memberikan Anugerah Pancawara 2017.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com