Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Jeblok, Ini Penjelasan dari BI

Kompas.com - 27/10/2017, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terperosok makin dalam mendekati akhir bulan.

Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan pelemahan rupiah 0,52 persen ke level Rp 13.630 per dollar Amerika Serikat (AS), Jumat (27/10/2017). Padahal, rupiah kemarin masih berada di level Rp 13.560 per dollar AS. Ini posisi terlemah rupiah sejak 3 Juni 2016 pada kurs tengah BI.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (27/10/2017), Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, pelemahan tersebut tak hanya terjadi pada rupiah, tapi juga pada mata uang seluruh dunia. Sumber utamanya dari penguatan dollar Amerika Serikat (AS) yang bahkan hari ini menembus level resistance DXY level 94.

Penguatan dollar AS dipengaruhi beberapa faktor, baik fundamental maupun secara teknikal. Pertama, karena fundamental ekonomi AS yang terus menguat, lebih dari yang diperkirakan. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator, salah satunya indeks manufaktur AS.

Hal itu pula akan menyebabkan adanya tendensi suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunganya di Desember tahun ini. Itu setelah melakukan normalisasi neraca The Fed akhir Oktober 2017.

Kedua, karena adanya proses pemilihan pimpinan The Fed yang baru yang akan menggantikan Janet Yellen. Dari lima calon, ada dua calon yang dipandang menjadi calon terkuat, yaitu John Taylor dan Jerome Powell. Hal ini juga menyebabkan imbal hasil US Treasury Bill naik.

"Pasar memandang kedua kandidat ini lebih hawkish atau lebih berani mengambil kebijakan-kebijakan moneter. Pengetatan atau normalisasinya lebih berani dibanding Yellen," tambah Perry.

Ketiga, karena sentimen kemungkinan bergulirnya undang-undang pajak yang direncanakan Presiden AS Donald Trump. Dengan stimulus fiskal berupa pengurangan pajak dan tambahan belanja pemerintah akan mendorong pemulihan AS lebih lanjut.

Meski demikian lanjut Perry, BI tetap berkomitmen untuk melakukan stabilisasi kurs rupiah agar tidak menyimpang jauh dari nilai fundamentalnya. Langkah stabilisasi yang dimaksud, baik di pasar valas maupun pembelian SBN di pasar sekunder.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Rupiah terpuruk, ini penjelasan BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com