Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Gardu Tol Diberi Pilihan Kerja di "Control Room" hingga "Rest Area"

Kompas.com - 27/10/2017, 17:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk para petugas di gerbang tol. Adapun mulai 31 Oktober 2017, seluruh ruas tol akan diberlakukan transaksi non tunai.

Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk Kushartanto Koeswiranto mengatakan ada sekitar 1.000 petugas yang bekerja di gardu tol seluruh Indonesia.

"Kami commit tidak ada PHK, ini perintah dari negara dan kami dari BUMN. Jadi kami pastikan tidak ada PHK," kata Kushartanto, dalam diskusi yang diselenggarakan di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2017).

Kushartanto menyebut, perseroan sudah menyampaikan kepada para petugas bahwa mereka akan dialihkan ke profesi baru. Karyawan yang terkena dampak kebijakan elektronifikasi jalan tol akan mengikuti program A-Life atau Alih Profesi.

Program A-Life, lanjut dia, bertujuan untuk memberi kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan.

Jasa Marga menawarkan para karyawan untuk beralih profesi ke unit kerja atau anak perusahaan, serta menjadi wirausaha.

Kushartanto menyebut, banyak petugas gardu tol yang merupakan seorang sarjana. Dengan demikian, perseroan akan mendidik dan memberi kesempatan karyawan mendapatkan profesi baru.

"Mereka bisa pindah ke control room, beda cabang dan posisi di kantor. Perubahan teknologi membuat ada kebutuhan baru, syaratnya yang penting anda mau maju, urusan pintar itu urusan kami," kata Kushartanto.

Rencana lainnya, petugas gardu tol dapat menjadi inspektur pengawasan dan pemeliharaan jalan. Sebab, ke depannya, sebuah jalan harus sesuai syarat pelayanan minimum (SPM) sebelum meningkatkan tarif tol. Artinya, sebuah jalan harus mulus dan tidak berlubang.

Selain itu, perseroan juga menawarkan para petugas gardu bekerja di rest area. Kushartanto menyebut, rest area merupakan sumber kemacetan pada saat arus mudik.

Jasa Marga akan mengembangkan program Transit Oriented Development (TOD), superblok, hotel, dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di rest area.

"Kami butuh orang yang dapat memastikan toilet bersih, tempat ibadah bersih, dan tenant di rest area menjalankan kewajiban sesuai service agreement. Kami butuh orang-orang di situ," kata Kushartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com