Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran untuk Generasi Milenial dari Pengusaha Kembar: Hargailah Proses

Kompas.com - 29/10/2017, 09:56 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Memiliki usaha kuliner dengan nama Ranjang 69 yang saat ini telah memiliki 14 gerai di 13 kota, tidak membuat pengusaha muda Rizqa Rahman Sidiq dan Rizqi Rahmanul Hakim besar kepala.

Anak muda yang terlahir kembar ini, tetap tak mau sombong dan terus belajar demi kemajuan usahanya dari siapapun. Terutama, dari pengusaha-pengusaha senior.

"Saya banyak belajar dari para senior, mereka punya pengalaman yang tidak dimiliki anak muda," jelas Izqa.

Ini juga menurut Izqa menjadi rahasia kesuksesannya membangun usaha kuliner di Garut hingga bisa melebar ke banyak daerah. Karena banyak pengusaha muda saat ini merasa jumawa dengan ilmu yang mereka miliki hingga meninggalkan etika dan tata krama hingga usaha yang dijalani sulit maju.

"Soal ilmu, anak muda sekarang lebih pintar. Namun, orangtua dan pengusaha senior punya pengalaman, mereka jatuh bangun usaha, ini yang tidak dimiliki pengusaha muda," katanya.

Baca juga : Ranjang 69, Kisah Jungkir Baliknya Usaha Mi Ramen Pemuda Kembar

Pengusaha muda dari generasi milenial saat ini, menurut Izqa, memang generasi instan. Semua mudah didapat oleh generasi milenial dengan kemajuan teknologi. Namun, ada efek negatif yang tidak disadari oleh generasi milenial yaitu kurangnya menghargai proses.

"Generasi sekarang memang generasi instan, semua bisa ada di handphone, bisa cepat dapat informasi apapun," katanya.

Generasi milenial saat ini, lebih banyak melihat hasil akhir tanpa mau melihat dan menikmati proses. Melihat orang sukses usaha di satu bidang, lantas ikut usaha tersebut tanpa mau melihat proses yang dialami seorang pengusaha sebelum bisa ada di puncak kesuksesan.

"Jadi pengusaha harus kuat mental dan mau menikmati proses, karena proses tidak akan mengkhianati hasil," katanya.

Izqa sendiri melihat, wirausaha di kalangan anak muda saat ini memang tengah menjadi tren. Banyak anak muda membuka usaha sendiri. Namun, tidak sedikit yang usahanya tumbang di tengah jalan dan akhirnya kapok.

Izqa mengaku, saat ini Ranjang 69 sengaja membuat wadah berupa Forum Diskusi Ranjang yang bisa menjadi tempat sharing anak muda. Ini menurutnya salah satu upaya Ranjang untuk membentengi generasi saat ini dari dampak pengaruh global dari kemajuan teknologi.

Ada budaya-budaya timur Indonesia yang harus tetap dipegang teguh oleh generasi milenial, salah satunya adalah soal etika dan tata krama.

"Sampai sekarang saya masih suka keliling ke sekolah-sekolah, bertemu guru dan mengajak mereka makan, nanti juga para guru cerita ke murid-muridnya," katanya.

Sebagai orang asli Garut, Izqa dan Izqi mengaku saat ini memilih lebih fokus usaha di kampung halaman. Menurutnya, Garut menjadi tanah kelahirannya dan juga jadi tempat kelahiran usahanya harus dijaga sebagai pondasi usaha.

"Starbucks aja yang gerainya sudah ada di mana-mana di kampung halamannya sangat kuat, saya masih mencari "intan"-nya Garut, kan Garut Kota Intan," katanya.

Izqa mengakui, masa keemasan restoran ramen saat ini telah mulai memudar. Makanya, untuk dapat terus bertahan kunci utamanya adalah terus berinovasi. Saat ini, di Purwokerto Ranjang membangun warung jajanan bukan hanya mie ramen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com