JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) turun tipis 0,65 persen pada kuartal III tahun ini.
Per September 2017, produsen roti merek Sari Roti ini membukukan pendapatan Rp 1,82 triliun, sedikit di bawah pencapaian September 2016 yang sebesar Rp 1,84 triliun.
Laporan keuangan ROTI yang dipubikasikan di keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Senin (30/10/2017), menunjukkan roti tawar Sari Roti masih berkontribusi terbesar bagi pendapatan ROTI yakni Rp 1,37 triliun. Sementara, roti manis Sari Roti menyumbang Rp 807,73 miliar.
Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Kue Sari sebesar Rp 57,15 miliar dan lain-lain sejumlah Rp 3,87 miliar. Meski secara produksi ROTI seharusnya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,24 triliun, namun retur penjualan ROTI cukup tinggi.
Retur penjualan ROTI naik ke angka Rp 414,89 miliar di kuartal ketiga tahun 2017, atau mencatatkan kenaikan sebesar 62,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni hanya Rp 255,14 miliar.
Di sisi lain, beban usaha membengkak dari semula Rp 670,77 miliar menjadi Rp 806,78 miliar. Sehingga, laba perusahaan pun melorot. Per September tahun ini laba bersih ROTI turun hingga 52,21 persen year on year (yoy) menjadi Rp 97,35 miliar. Padahal, periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil mengantongi laba sebesar Rp 203,69 miliar.
Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Penjualan turun, laba Sari Roti melorot 52,21%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.