Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Apple Naik 19 Persen

Kompas.com - 03/11/2017, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber nasdaq

NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa teknologi AS Apple Inc merilis laporan kinerja keuangannya untuk periode kuartal IV. Dalam laporannya tersebut, laba produsen smartphone iPhone tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip Nasdaq, Jumat (3/11/2017), laba Apple tercatat sebesar 10,71 miliar dollar AS atau 2,07 dollar AS per saham. Capaian tersebut meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 9,01 miliar dollar AS atau 1,67 dollar AS per saham.

Apple pun menyatakan, pendapatan meningkat 12,2 persen menjadi 52,58 miliar dollar AS. Angka tersebut meningkat dibandingkan 46,85 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun 2016.

Pada kuartal berikutnya, Apple juga mengindikasikan terjadinya peningkatan pendapatan. Dalam proyeksinya, pendapatan Apple ditaksir bakal berkisar antara 84 miliar hingga 87 miliar dollar AS.

(Baca: Apple Bikin Samsung Tajir, Kenapa?)

Di China saja, pendapatan Apple mencapai 9,8 miliar dollar AS. Realisasi tersebut meningkat sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO Apple Tim Cook menyatakan, bisnis Apple di China akan segera kembali tumbuh. Sekadar informasi, penjualan Apple di China mengalami penurunan sebesar 10 persen secara tahunan.

Kompas TV Bahkan, pengantre terdepan telah menunggu selama 11 hari untuk menjadi yang pertama mendapatkan iPhone 8.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nasdaq



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com